Jakarta, Pahami.id –
Polisi Polisi Indonesia (Polandia) Akhirnya campur tangan untuk menyelidiki kasus keracunan gizi gratis (MBG) yang telah terjadi sejak presiden presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto Sejak awal tahun ini.
Bareskrim Poli mengklaim memberikan bantuan kepada jajaran polisi regional dan regional yang menangani kasus keracunan MBG.
“Karena keracunan MBG dioperasikan oleh polisi regional, Polda,” direktur kejahatan kriminal khusus dari investigasi kriminal, Brigadir Jenderal Helfi Assegaf mengatakan kepada wartawan, Jakarta, Kamis (9/25).
Dia menjelaskan proses bantuan yang dilakukan untuk mengeksplorasi proses keselamatan dalam presentasi MBG dari Hulu hilir. Dari bantuan, katanya, akan disarankan kepada pelaksana.
“Kemudian dari inspeksi dan bantuan, tentu saja muara menyarankan kepada pemerintah, terutama kepada penyelenggara MBG itu sendiri,” katanya.
Sebelumnya, wakil pembicara Sufmi Dasco Ahmad telah meminta petugas penegak hukum (APH) untuk menyelidiki kasus keracunan MBG di berbagai daerah.
“Lalu kami juga meminta APH untuk mengambil bagian dalam penyelidikan lapangan untuk membedakan kebenaran -untuk benar -benar diracuni, kelalaian, yang ada sesuatu yang mungkin, sengaja,” kata Dasco di kompleks parlemen, Kamis (9/25).
Dia mengatakan DPR khawatir tentang banyak kasus keracunan. Dasco mengatakan Badan Nutrisi Nasional (BGN) menanggapi kasus -kasus serius.
“Untuk itu, kami memberikan kesempatan untuk melakukan penilaian. Penilaian dianggap perlu, sehingga program harus dapat berjalan dengan baik,” katanya.
Kasus Keracunan MBG di Sulawesi Center
Sementara itu, polisi di Sulawesi Center mengeksplorasi kasus keracunan 27 siswa SMP negara bagian Taopang, Kabupaten Parigi Moutong, setelah makan menu MBG.
“Setidaknya 27 siswa sekolah menengah pertama menderita mual, pusing, dan muntah setelah makan siang,” kata Kepala Polisi Pari Moutong Akbp Hendrawan dalam sebuah pernyataan tertulis pada hari Kamis.
Sementara itu, Hendrawan mengatakan para penyelidik sedang meninjau pejabat Unit Implementasi Program Nutrisi (SPPG) untuk mendapatkan sampel makanan untuk pengujian laboratorium bekerja sama dengan tim Pari Moutong Inafis.
“Kami pergi ke rumah sakit, kemudian meminta informasi dari pejabat rumah sakit dan orang tua siswa dengan pusing, mual, dan muntah,” katanya.
Menurut Hendrawan, langkah -langkah yang diambil untuk memastikan bahwa operasi korban keracunan MBG secara optimal
“Petugas datang ke kantor SPPG untuk menggali informasi sambil mendapatkan sampel makanan. Sampel kemudian dikirim ke Pom Palu Hall untuk tes laboratorium,” katanya.
Hendrawan menekankan bahwa partainya akan mengeksplorasi penyelidikan setelah hasil hasil untuk memastikan penyebab insiden itu transparan.
“Kami akan merawatnya dengan hati -hati, yang keduanya terkait dengan kesehatan para siswa dan penyelidikan penyebab pasti dari insiden itu,” katanya.
Karena diadakan pada awal Januari, program MBG terus memperhatikan penemuan kasus dari menu yang diduga, penemuan hewan, pembusukan atau basi, hingga kasus keracunan dalam beberapa waktu terakhir.
Semua masalah ini juga mendorong pemerintah untuk menghentikan dan mengevaluasi MBG.
Menanggapi hal ini, kepala Badan Nutrisi Nasional (BGN) Dadan Hindayana mengatakan dia akan menunggu arahan Presiden Indonesia Prabowo Subianto. Dadan tidak yakin kapan partainya akan membahas MBG dengan Prabowo.
“Saya bergabung dengan arahan presiden, tidak berani mengatasi,” pertandingan dengan jurnalis, Jakarta pada hari Rabu (9/24).
(anak-anak)