Surabaya, Pahami.id —
bencana banjir melanda beberapa wilayah di Kabupaten tersebut MojokertoKota Mojokerto dan Kabupaten Jombang, Jawa Timur, akibat hujan deras yang terjadi beberapa hari terakhir.
Genangan air dengan ketinggian bervariasi telah merendam rumah warga, mengganggu jalan, dan mengganggu aktivitas masyarakat.
Berdasarkan data BPBD Jatim, di Kabupaten Mojokerto, banjir terparah terjadi di Kecamatan Sooko. Kampung Tempuran menjadi salah satu wilayah yang terkena dampak, dimana Dusun Tempuran dan Bekucuk mengalami genangan air sebesar 45 sentimeter hingga 65 cm di jalan dan 65 hingga 95 cm di rumah.
Hal serupa juga terjadi di Desa Ngingasrembyong. Di Dusun Pendowo, air merendam sekitar 70 rumah yang dihuni 280 jiwa, dengan tinggi genangan 25 hingga 55 cm di badan jalan dan 15 hingga 35 cm di dalam rumah. Hal serupa juga terjadi di Dusun Sanggrahan dan Sidonganti, ketinggian air di rumah warga mencapai 50 cm.
Kemudian di Kota Mojokerto, Kecamatan Soldierkulon menjadi wilayah yang cukup parah dilanda banjir. Di kawasan Cakaryam Baru, Kampung Metikan, genangan air di dalam rumah mencapai 40 cm, sedangkan jalanan terendam hingga 15 cm.
Lebih parahnya lagi di kawasan Jayeng, Kampung Soldierkulon, badan jalan terendam hingga 80 cm sehingga menghambat aktivitas warga. Situasi serupa juga dialami Kecamatan Pulorejo dan Blooto, dengan genangan air di seluruh rumah dan jalan.
Sementara di Kabupaten Jombang, Kecamatan Kesamben menjadi salah satu wilayah yang paling parah terkena dampaknya. Dusun Beluk Desa Jombok mengalami genangan air hingga 150 cm yang merendam jalan, sedangkan air di dalam rumah mencapai ketinggian hingga 125 cm. Hal serupa juga dialami Dusun Kodondong, Desa Blimbing.
Di Kecamatan Peterongan, Dusun Wonokerto Selatan, Desa Peterongan, ketinggian air mencapai 10 cm, sedangkan di Kecamatan Jogoroto, Dusun Corogo, Desa Janti, ketinggian air mencapai 5 cm.
Kepala BPBD Jatim Gatot Soebroto langsung turun ke lokasi dan mengerahkan Tim Reaksi Cepat (TRC) ke lokasi bencana di Kota Mojokerto, Kabupaten Mojokerto dan Jombang.
Di ketiga wilayah tersebut, TRC BPBD Jatim bersama relawan membantu proses pemindahan warga, terutama anak-anak dan lansia, ke lokasi pengungsian. Hal yang sama berlaku untuk barang berharga dan hewan peliharaan.
Gatot meninjau langsung lokasi banjir, tepatnya di Desa Ngingasrembyong, Kecamatan Sooko, Kabupaten Mojokerto. Bersama beberapa Kepala OPD Pemprov Jatim, ia mencari solusi untuk mempercepat penanganan.
“Bersama Pemkab Mojokerto dan pemerintah daerah, kami juga terus berupaya mempercepat penanganan banjir agar cepat surut,” kata Gatot.
Berdasarkan data Pusdalops BPBD Jatim, hingga Rabu (11/12), jumlah warga di Kabupaten Mojokerto yang terdampak banjir dan berada di tenda pengungsian berjumlah 107 orang, yakni di Masjid Noor Al Islam, Kampung Tempuran. , Distrik Sooko.
Sedangkan warga Jombang yang masih berada di pengungsian berjumlah 101 orang yang terdiri dari Balai Desa Jombok 61 orang, Balai Desa Blimbing 34 orang, dan Balai Desa Plosorejo enam orang.
Selain evakuasi, Tim BPBD Jatim juga mengirimkan bantuan logistik ke lokasi bencana. Termasuk bantuan peralatan berupa perahu karet, menara lampu, dan toilet portable.
Bantuan logistik yang diberikan berupa 100 lembar selimut, 115 lembar kasur, 30 lembar terpal, 5 dus biskuit minisweet, dan 5 dus biskuit klepon.
Gatot mengatakan, pihaknya bersama Dinas Pekerjaan Umum, PU dan SDA serta Dinas Sosial Jatim akan terus memantau situasi masyarakat yang berada di lokasi pengungsian dan memastikan kebutuhan logistik mereka terpenuhi.
Selain itu, masyarakat juga diimbau untuk waspada apalagi mengingat masih tingginya potensi hujan dalam beberapa hari ke depan.
(Jumat/Senin)