Jakarta, Pahami.id –
Presiden akhir pekan lalu di Amerika Serikat (AS) Donald Trump Tanda pesanan eksekutif (Perintah Eksekutif) itu membuat Bahasa inggris Sebagai bahasa resmi negara Paman Sam.
Dikutip dari halaman kantor presiden AS atau Gedung Putih (Whitehouse.gov), Trump menandatangani perintah eksekutif pada hari Sabtu (1/3).
Dalam perintahnya, Trump menyatakan bahwa bahasa Inggris telah menjadi bahasa nasional sejak kelahiran Amerika Serikat. Karena itu, menurut Trump, itu harus dinyatakan sebagai bahasa resmi untuk waktu yang lama.
“Dokumen -dokumen dokumen pemerintah negara kita, termasuk Deklarasi Kemerdekaan dan Konstitusi, semuanya ditulis dalam bahasa Inggris, jadi telah lama dinyatakan bahasa Inggris sebagai bahasa resmi Amerika Serikat. Bahasa nasional adalah inti dari masyarakat persatuan dan kohesif, dan Amerika Serikat diperkuat oleh orang -orang yang dapat bertukar ide dalam satu bahasa yang digunakan bersama.
Trump menekankan bahwa penentuan bahasa resmi AS adalah yang paling tepat untuk pentingnya negara Amerika untuk mendorong persatuan, memastikan keseragaman dalam pelayanan pemerintah, dan jembatan dalam kegiatan sosial.
“Menciptakan bahasa Inggris sebagai bahasa resmi tidak hanya memfasilitasi komunikasi tetapi juga memperkuat nilai -nilai negara yang ditegakkan dan menciptakan masyarakat yang lebih kohesif dan efisien,” katanya.
Aturan tersebut mencabut aturan yang ditetapkan oleh Presiden AS menjadi 42 Bill Clinton pada tahun 2000 atau 25 tahun yang lalu. Pada waktu itu, pada 11 Agustus 2000, Clinton menandatangani nomor komando eksekutif 13166 yang mengharuskan lembaga federal dan badan -badan lain untuk menyediakan layanan bahasa untuk bahasa lain di luar bahasa Inggris.
Namun, lembaga federal dan lembaga layanan di negara ini akan terus diizinkan untuk memberikan dokumen dan layanan dalam bahasa selain bahasa Inggris untuk layanan terbaik bagi warga negara AS dan memenuhi misi kelembagaan.
“Kepala lembaga tidak diharuskan untuk mengonversi, menghapus, atau menghentikan produksi dokumen, produk, atau layanan lain yang disediakan atau ditawarkan dalam bahasa selain bahasa Inggris,” perintah Trump akan membatalkan Perintah Eksekutif Clinton.
Namun, mengutip dari NBC NewsDikhawatirkan bahwa keputusan Trump akan berdampak negatif pada komunitas imigran dan orang -orang yang membutuhkan pembelajaran bahasa Inggris, termasuk di bidang -bidang keteduhan AS seperti Puerto Rico.
Salah satu kekhawatiran mereka adalah jeda jam setelah ditunjuk sebagai presiden AS pada 20 Januari, Donald Trump memerintahkan versi media putih Spanyol dan sosial dari Gedung Putih untuk dinonaktifkan.
Spanyol adalah bahasa terbesar kedua di Amerika Serikat yang mencerminkan jumlah orang Latin di negara ini. Menurut laporan Biro Sensus AS pada tahun 2022, total 62 persen orang berbicara dalam bahasa lain selain bahasa Inggris di rumah dilaporkan berbicara bahasa Spanyol.
(anak-anak)