Jakarta, Pahami.id —
Resolusi Dewan Keamanan PBB (DK PBB) mengenai gencatan senjata di Gaza sekali lagi gagal mencapai kesepakatan karena veto Amerika Serikat.
Hak veto tersebut dilontarkan Amerika Serikat saat pemungutan suara Dewan Keamanan PBB mengenai konflik Gaza yang berlangsung pada Jumat (8/12).
Resolusi ini tetap berisi seruan gencatan senjata tanpa syarat. Resolusi ini akan memungkinkan Hamas mengulangi apa yang mereka lakukan pada 7 Oktober, kata perwakilan AS di PBB, Robert Wood, dikutip dari Perancis 24.
Dari hasil pemungutan suara, 13 anggota Dewan Keamanan PBB mendukung resolusi yang diajukan Uni Emirat Arab, sedangkan Inggris abstain.
China sebagai salah satu negara pemegang hak veto mengaku kecewa dengan kegagalan resolusi DK PBB tersebut.
Duta Besar Tiongkok untuk PBB, Zhang Jun, mengkritik kemunafikan dan standar ganda Amerika Serikat pada Jumat (12/8).
Laporan dari Waktu GlobalZhang mengatakan inti dari usulan resolusi yang diajukan Uni Emirat Arab (UEA) adalah menyerukan gencatan senjata kemanusiaan di Gaza dan pembebasan seluruh sandera.
Hampir 100 negara mensponsori resolusi ini, termasuk Tiongkok.
Menurut Zhang, sangat munafik jika menoleransi berlanjutnya konflik sambil hanya sekedar basa-basi untuk melindungi hak asasi manusia.
“Kami mendesak Israel untuk mengindahkan seruan komunitas internasional, menghentikan hukuman kolektif terhadap orang-orang di Gaza, dan mendukung mediasi diplomatik lebih lanjut untuk memfasilitasi pembebasan dini semua orang yang ditahan. Kami menyerukan semua pihak terkait untuk memfokuskan semua upaya pada penyelesaian masalah ini. tujuan bersama untuk meredakan api perang di Gaza, memberikan harapan kepada rakyat Palestina untuk bertahan hidup, dan meninggalkan harapan perdamaian di Timur Tengah,” kata Zhang.
Seperti Tiongkok, Rusia juga menentang berlanjutnya konflik di Gaza yang menewaskan warga sipil.
Dmitry Polyansky, Wakil Duta Besar Rusia untuk PBB, menuduh Amerika Serikat membunuh ribuan, bahkan puluhan ribu, warga sipil di Palestina dan Israel, termasuk perempuan dan anak-anak, dikutip dari Penjaga.
Karena dukungan Rusia terhadap gencatan senjata di Gaza, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu memprotes Presiden Rusia Vladimir Putin.
Dalam percakapan telepon selama 50 menit, Netanyahu menyatakan ketidaksenangannya atas dukungan Kremlin terhadap resolusi yang diveto Amerika Serikat.
“Perdana Menteri menyatakan kekecewaannya terhadap sikap anti-Israel dari perwakilan Rusia di PBB dan forum lainnya,” kata kantor Perdana Menteri Netanyahu, seperti dilansir Zaman Israel.
Moskow sebelumnya menjadi tuan rumah bagi delegasi Hamas pada Oktober lalu, dan menegaskan dukungan Kremlin. Hal ini memperburuk hubungan antara Israel dan Rusia.
(bpa/bac)
[Gambas:Video CNN]
!function(f,b,e,v,n,t,s){if(f.fbq)return;n=f.fbq=function(){n.callMethod?
n.callMethod.apply(n,arguments):n.queue.push(arguments)};if(!f._fbq)f._fbq=n;
n.push=n;n.loaded=!0;n.version=’2.0′;n.queue=[];t=b.createElement(e);t.async=!0;
t.src=v;s=b.getElementsByTagName(e)[0];s.parentNode.insertBefore(t,s)}(window,
document,’script’,’//connect.facebook.net/en_US/fbevents.js’);
fbq(‘init’, ‘1047303935301449’);
fbq(‘track’, “PageView”);