Berita Badan Intelijen Shin Bet Peringatkan Teror di dalam Israel

by


Jakarta, Pahami.id

Ketua Shin Bet, badan intelijen IsraelRonen Bar memperingatkan Perdana Menteri Benyamin Netanyahu tentang terorisme di negara ini.

Bar mengatakan kekerasan yang dilakukan oleh kelompok ekstremis pemukim Hilltop Youth dan tindakan Menteri Keamanan Nasional Itamar Ben Gvir menyebabkan kerusakan tersebut.


“Saya menulis surat ini dengan rasa sakit dan ketakutan yang luar biasa, sebagai seorang Yahudi, sebagai orang Israel, dan sebagai anggota pasukan keamanan,” tulis Bar dalam surat yang dikutip tersebut. Zaman IsraelKamis (23/8).

Surat tersebut ia kirimkan kepada Menteri Kehakiman Yariv Levin, Menteri Pendidikan Yoav Kisch, Menteri Keuangan Bezalel Smotrich, Menteri Dalam Negeri Mosche Arbel, Menteri Pelayanan Keagamaan Michael Malchieli, dan Jaksa Agung Gali Baharav-Miara.

Bar menyoroti tindakan kekerasan yang sering dilakukan Hilltop terhadap warga Palestina.

Polisi Israel, di bawah kepemimpinan pemimpin sayap kanan Ben Gvir, telah berulang kali dituduh menutup mata terhadap tindakan ekstremis pemukim.

“Hilangnya rasa takut akan penahanan administratif karena kondisi yang dikenakan pada mereka di penjara dan uang yang diberikan kepada mereka setelah pembebasan mereka oleh anggota Knesset, bersama dengan legitimasi dan pujian, selain delegitimasi pasukan keamanan, berkontribusi pada kelanjutan dari fenomena tersebut,” tulis Bar.

Kelompok tersebut merasa cukup aman untuk menjadi lebih terbuka, percaya diri, dan produktif dalam tindakannya dan sering kali menggunakan “senjata sah yang didistribusikan oleh negara.”

Negara, kata Bar, harus bertanggung jawab dalam menetapkan batasan.

Dia juga menekankan bahwa solusi terhadap masalah ini bukanlah Shin Bet dan situasi ini harus diperbaiki oleh para pemimpin negara.

“Kerusakan yang dialami Negara Israel, khususnya saat ini dan sebagian besar pemukim, tidak dapat dijelaskan,” katanya.

Ia menyebutkan hal-hal yang berkontribusi terhadap kehancuran Israel: delegitimasi global, bahkan di antara sekutu terbesar Israel, berkurangnya staf yang berjuang untuk menjalankan semua misi pemerintah, serangan balas dendam yang memicu front lain dalam perang, dan kesediaan untuk melawan proksi Iran.

Israel berada dalam kekacauan sejak Netanyahu melancarkan invasi ke Jalur Gaza pada Oktober 2023. Kabinetnya terancam runtuh dan masyarakat kehilangan kepercayaan terhadap pemerintah.

(membaca)