Jakarta, Pahami.id –
Kondisi kesehatan pemimpin de facto Myanmar, Aung San Suu Kyiyang saat ini berada di bawah penahanan pemerintah junta militer, dikatakan semakin buruk dan membutuhkan perawatan kesehatan lebih lanjut.
Putra Suu Kyi, Kim Aris, mengatakan ibu 80 tahun yang sudah berusia 80 tahun telah meminta untuk bertemu dengan seorang ahli jantung sekitar sebulan yang lalu. Tetapi sampai saat ini permintaan belum diberikan oleh pemerintah Junta.
“Tanpa pemeriksaan medis yang tepat, tidak mungkin untuk mengetahui kondisinya,” kata Kim Aris, yang sekarang berada di London.
“Saya sangat khawatir, tidak ada cara untuk mengkonfirmasi apakah dia (Suu Kyi) masih hidup,” katanya, dilaporkan oleh Reuters.
Aris mengatakan selain kesehatan jantung, Suu Kyi juga memiliki masalah tulang dan gusi. Suu Kyi juga dikatakan menderita cedera pada gempa bumi Myanmar yang menewaskan lebih dari 3.700 orang pada bulan Maret.
Menanggapi permintaan itu, juru bicara militer Myanmar Zaw Min Tun mengklaim bahwa laporan kesehatan Suu Kyi dirujuk untuk mengalihkan kepala Aung Hlaing minor ke Cina, di mana ia menghadiri March Militer Beijing dan bertemu dengan Presiden Xi Jinping.
“Kesehatan Aung San Suu Kyi baik -baik saja, mereka merencanakan informasi ini karena kami berada di Cina dan para pemimpin Myanmar kami melakukan banyak kegiatan, mereka ingin menutup berita,” kata Zaw Min Tun.
Aung San Suu Kyi, simbol gerakan pro-demokratis Myanmar, dijatuhi hukuman 27 tahun penjara karena berbagai tuduhan termasuk pengajuan, korupsi, dan penipuan pemilu. Suu Kyi membantah semua tuduhan.
Tentara Myanmar mengambil alih Suu Kyi dengan tuduhan penipuan pemilihan, meskipun monitor pemilihan tidak menemukan bukti penipuan. Pemerintah asing untuk kelompok -kelompok hak asasi manusia secara konsisten meminta pembebasan Suu Kyi.
(DNA/DNA/BAC)