Berita ASEAN-Australia Debat Frasa yang Picu Israel Marah di Deklarasi Gaza

Jakarta, Pahami.id —

Para pemimpin negara ASEAN Dan Australia sulitnya mencapai titik temu saat menyusun pernyataan bersama mengenai agresi Israel di Jalur Gaza, Palestina.

Pada KTT ASEAN-Australia di Melbourne, isu Palestina menjadi salah satu topik hangat yang diperdebatkan para pemimpin nasional dan diplomat.

Hingga kini, Israel terus menyerang Jalur Gaza. Baru-baru ini, tentara Zionis bahkan menyerang warga sipil yang sedang mengantri bantuan.

Perundingan mengenai gencatan senjata belum mencapai kesimpulan. Padahal, umat Islam akan memasuki bulan suci Ramadhan pada pekan depan.

ASEAN dan Australia pun berinisiatif mengeluarkan pernyataan bersama yang menyerukan gencatan senjata di Jalur Gaza. Dalam rancangan pernyataan bersama yang diterima AFPnegara-negara ini menyerukan “gencatan senjata kemanusiaan yang segera dan tahan lama”.

“Kami mengutuk serangan terhadap seluruh warga sipil dan infrastruktur sipil, yang telah memperburuk krisis kemanusiaan di Gaza termasuk membatasi akses warga sipil terhadap makanan, air, dan kebutuhan dasar lainnya,” kata rancangan tersebut, seperti dikutip. AFPRabu (6/3).

Namun, di balik rancangan tersebut nampaknya ada perpecahan di antara para pemimpin negara.

Singapura menolak menggunakan kata “kelaparan” di Jalur Gaza. Bahasa ini dinilai akan membuat marah Israel.

Singapura memiliki hubungan diplomatik dengan Israel. Singapura juga memiliki kedutaan besar di Israel, sama seperti Israel yang memiliki kedutaan besar di Singapura.

Sementara itu, Asia Tenggara merupakan rumah bagi sekitar 40 persen populasi Muslim dunia. Negara-negara anggota blok ini seperti Indonesia dan Malaysia merupakan pendukung setia Palestina.

Para diplomat juga memperdebatkan apakah pernyataan bersama tersebut harus menyerukan gencatan senjata total atau jeda kemanusiaan yang bersifat sementara.

Asia Tenggara adalah rumah bagi sekitar 40 persen populasi Muslim dunia. Negara-negara berpengaruh di ASEAN seperti Indonesia dan Malaysia adalah pendukung setia perjuangan Palestina.

Namun negara berpengaruh lainnya di ASEAN seperti Singapura memiliki hubungan yang lebih dekat dengan Israel. Bangsa Singa juga cenderung tak ingin menimbulkan kontroversi.

(blq/rds)