Berita AS Bakal Pasok Amunisi Tank Israel usai Veto Resolusi Damai DK PBB

by


Jakarta, Pahami.id

Amerika Serikat (AS) disebut-sebut akan memasoknya peluru untuk tank atau kendaraan lapis baja Israel setelah memveto resolusi gencatan senjata kemanusiaan di Dewan Keamanan PBBJumat (12/8).

Departemen Luar Negeri AS dilaporkan telah meminta Kongres untuk menyetujui penjualan puluhan ribu butir amunisi untuk tank Israel, kata sumber yang mengetahui masalah tersebut. CNN.

Sumber tersebut mengatakan Kementerian Luar Negeri meminta persetujuan untuk menjual 45.000 butir amunisi untuk tank Merkava Israel. Permintaan tersebut diterima pekan lalu dan sedang ditinjau oleh Komite Urusan Luar Negeri DPR dan Komite Hubungan Luar Negeri Senat.


Menurut sumber tersebut, kedua komite tersebut kini mendapat “tekanan” dari Kementerian Luar Negeri untuk segera menyetujui permintaan tersebut.

Berita ini muncul ketika komunitas global menekan AS untuk mendukung gencatan senjata kemanusiaan di Gaza. Invasi Israel ke Jalur Gaza telah menewaskan hampir 17.500 orang, dengan mayoritas adalah anak-anak dan perempuan.

Meski begitu banyak nyawa yang hilang, namun AS nampaknya tidak peduli dan malah memveto pemungutan suara di Dewan Keamanan PBB pada hari Jumat.

Faktanya, 13 anggota mendukung resolusi Uni Emirat Arab yang menyerukan gencatan senjata kemanusiaan di Gaza. Hanya Inggris yang netral.

Menurut AS, resolusi tersebut “berbeda dari kenyataan”. Inggris abstain karena rancangan resolusi tersebut mengabaikan serangan Hamas pada 7 Oktober.

Terkait pasokan bantuan militer, juru bicara Departemen Luar Negeri AS sejauh ini menolak berkomentar.

“Karena ini adalah masalah kebijakan, kami tidak akan mengkonfirmasi atau mengomentari usulan transfer atau penjualan alutsista sampai hal tersebut diberitahukan secara resmi kepada Kongres,” kata juru bicara tersebut.

Pada awal November, Departemen Luar Negeri AS secara resmi memberi tahu para pemimpin Kongres bahwa mereka akan memasok peralatan bom berpemandu presisi kepada Israel senilai $320 juta atau setara dengan Rp4,9 triliun.

Kementerian Israel menyatakan lebih dari 10 ribu peralatan militer telah dikirim ke negara itu sejak awal invasi.

Juru bicara Kementerian Pertahanan Israel mengatakan bantuan tersebut berasal dari beberapa negara, tanpa merinci apa yang dikirim dan berapa jumlah yang berasal dari AS.

Kementerian Pertahanan Israel sejauh ini mengaku menerima 200 pesawat kargo peralatan militer dari “beberapa negara” sejak invasi dimulai. Perlengkapan tersebut meliputi amunisi, kendaraan lapis baja, dan senjata.

Pengiriman bantuan militer AS dimulai tak lama setelah invasi Israel ke Gaza dilancarkan pada 7 Oktober. Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin berada di Israel pada 13 Oktober, ketika sebuah pesawat kargo C-17 berisi bantuan keamanan mendarat di Israel.

“Masih banyak lagi yang akan terjadi,” kata Austin saat itu.

Penyaluran bantuan keamanan ke Israel juga berbeda dengan bantuan ke Ukraina. Sebab untuk Ukraina, AS merinci jenis dan kemampuan senjatanya sebelum dikirim. Namun bagi Israel, Departemen Pertahanan AS cenderung merahasiakannya.

Menurut CNN, Departemen Pertahanan AS jarang mengakui atau mengumumkan jenis senjata atau peralatan yang mereka kirim ke Israel.

(nomor/alamat)


!function(f,b,e,v,n,t,s){if(f.fbq)return;n=f.fbq=function(){n.callMethod?
n.callMethod.apply(n,arguments):n.queue.push(arguments)};if(!f._fbq)f._fbq=n;
n.push=n;n.loaded=!0;n.version=’2.0′;n.queue=[];t=b.createElement(e);t.async=!0;
t.src=v;s=b.getElementsByTagName(e)[0];s.parentNode.insertBefore(t,s)}(window,
document,’script’,’//connect.facebook.net/en_US/fbevents.js’);

fbq(‘init’, ‘1047303935301449’);
fbq(‘track’, “PageView”);