Berita Anies Minta Pemerintah Tanggung Jawab soal Ledakan Suara PSI

Jakarta, Pahami.id —

Calon presiden nomor 1 Anies Baswedan mengatakan pemerintah harus bertanggung jawab atas ledakan suara Partai Solidaritas Indonesia (PSI) dalam tiga hari terakhir meski partai tersebut dipimpin oleh putra Presiden Joko Widodo (Jokowi) Kaesang Pangarep.

Pemerintah harus bertanggung jawab meski ketuanya anak presiden, tapi bukan berarti semuanya bisa dilakukan terhadap partai yang dipimpin anak presiden itu, kata Anies saat ditemui di Kampung Akuarium, Jakarta Utara, Minggu (3/ 3).

Anies berharap kegaduhan yang kerap muncul akibat maraknya permasalahan Sistem Informasi Rekapitulasi KPU (Sirekap) pada Pemilu 2024 tidak merusak legitimasi masyarakat terhadap pemilu.

“Jangan sampai pemilunya cacat, kalau pemilunya cacat semua, nila yang rusak susunya,” ujarnya.

<!–

–>

“Kalau kejadian seperti ini terjadi maka akan menghancurkan segalanya. Jika menghancurkan kepercayaan seluruh masyarakat, maka mereka akan kehilangan kepercayaan seluruh masyarakat terhadap proses pemilu kemarin,” lanjutnya.

Sebelumnya, lonjakan suara PSI pada Pemilu Legislatif 2024 disorot Ketua Dewan Pertimbangan DPP PPP Muchammad Romahurmuziy. Dia menganggap lonjakan suara itu aneh.

Politisi yang akrab disapa Romy ini membandingkan perolehan suara PSI dengan penurunan perolehan suara PPP.

Ia pun menyinggung akun KPU dan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) di akun Instagram pribadinya saat memprotes kejanggalan tersebut.

“Tolong diperhatikan @kpu_ri dan @bawasluri, operasi apa ini? Pinjam bahasa pak @jusufkalla, operasi ‘sayang anak’ lagi?” kata Romy di akun @romahurmuziy, Sabtu (2/3). CNNIndonesia.com telah mendapat izin dari Romy untuk mengutip.

Protes Romi pun ditanggapi Komisioner KPU Idham Holik. Dia mengatakan, Sirekap tidak dijadikan sebagai penentu hasil pemilu.

Yang jelas UU Pemilu menegaskan bahwa penghitungan suara peserta pemilu yang dikonfirmasi KPU berdasarkan rekapitulasi resmi, kata Idham di KPU RI. Kantor, Jakarta, di hari yang sama dengan protes PPP.

Di sisi lain, Wakil Ketua Dewan Pertimbangan PSI Grace Natalie mengajak seluruh pihak menunggu hasil akhir perhitungan manual KPU. Ia mencela pihak-pihak yang berusaha mempengaruhi opini terkait lonjakan suara PSI.

Apalagi hingga saat ini belum terhitung lebih dari 70 juta suara dan sebagian besar berada pada basis dukungan Jokowi di mana PSI berpotensi mendapatkan dukungan yang solid, ujarnya melalui keterangan tertulis.

(mab/fra)