Berita Anggota Parlemen Israel Pro-Palestina Dapat Ancaman Pembunuhan

Jakarta, Pahami.id —

anggota parlemen Israel (Knesset) pro-Palestina menerima ancaman pembunuhan setelah mendukung Afrika Selatan menuduh Negara Zionis melakukan genosida.

Politisi sayap kiri partai Hadash Taal, Ofer Cassif, mengatakan ada berbagai ancaman bagi siapa pun yang menolak kampanye militer Israel di Gaza.

“Ada serangan terhadap kebebasan berpendapat terhadap mereka yang menentang perang, ada ancaman pembunuhan,” kata Cassif saat wawancara dengan Agensi Anadolu.

Serangan-serangan tersebut, lanjutnya, berupa penangkapan orang karena memposting di media sosial, pemecatan dari pekerjaan, bahkan pemecatan sementara mahasiswa dari universitas hanya karena mendukung segera diakhirinya perang.

Cassif menilai aksi tersebut tidak hanya dilakukan secara sistematis oleh pemerintah, tetapi juga meluas ke masyarakat.

Banyak orang mendukung tindakan kekerasan terhadap lawan perang.

“Hal ini juga meluas ke masyarakat secara keseluruhan. Dan Anda dapat melihat bahwa di masyarakat, semakin banyak orang yang mendukung, secara harfiah dan eksplisit, kekerasan terhadap mereka yang menentang perang, termasuk ancaman pembunuhan,” kata Cassif.

Lebih lanjut, Cassif mengatakan seluruh warga Israel akan menderita akibat yang besar jika pemerintahan buruk tidak disingkirkan.

Menurutnya, satu-satunya cara menghentikan bencana adalah dengan menghentikan perang.

“Satu-satunya cara untuk hidup, mempunyai masa depan dan sejahtera adalah dengan cara ini. Tidak ada perang,” kata Cassif.

Dalam kesempatan itu, Cassif juga menjelaskan alasan mendukung Afrika Selatan yang menyeret Israel ke Mahkamah Internasional karena ulah tentara Zionis di Gaza.

Dia mendukung penyelidikan yang tidak memihak terhadap pemboman Gaza dan menyelamatkan nyawa.

“Apa yang terjadi di Gaza harus diselidiki oleh badan yang tidak memihak,” kata Cassif.

Dia tidak mempercayai pemerintah Israel atau perwakilan pemerintah Israel untuk melakukan penyelidikan sendiri.

Cassif bahkan mengibaratkan penyelidikan yang dilakukan Israel dengan pencurian.

“Ibarat meminta pencuri menyelidiki dirinya sendiri untuk melihat apakah dia mencuri sesuatu. Itu tidak masuk akal,” ujarnya.

Cassif juga menyinggung ribuan korban di Palestina. Sejak Israel melancarkan invasi, hampir 25.000 orang tewas, ribuan rumah hancur, puluhan rumah sakit hancur dan fasilitas umum lainnya hancur menjadi puing-puing.

Anggota parlemen ini juga membahas persoalan sandera Israel yang disandera Hamas. Dia ingin lebih banyak nyawa diselamatkan.

Namun Cassif mengatakan harapan tersebut tidak bisa dicapai hanya melalui protes di Israel.

“Yang tersisa hanyalah mencari perlindungan di organisasi internasional. Jadi itulah alasan utama mengapa saya pikir kita harus mendukung seruan Afrika Selatan,” katanya.

(isa/bac)

[Gambas:Video CNN]