Jakarta, Pahami.id —
POLISI Belanda menangkap lima orang setelah kerusuhan menyebar ke seluruh negeri menyusul kerusuhan yang dipicu oleh penggemar klub sepak bola Israel.
Pada Minggu (10/11), polisi juga menahan puluhan pengunjuk rasa pro-Palestina di Amsterdam.
Pada hari yang sama, pengadilan distrik Amsterdam melarang demonstrasi di kota tersebut setelah para penggemar sepak bola Israel melakukan kerusuhan.
Ratusan pengunjuk rasa sebelumnya berkumpul di Dam Square untuk menolak keputusan tersebut.
“Kami ingin jalan-jalan kami kembali,” teriak para pengunjuk rasa.
Mereka juga menyatakan dukungannya terhadap Palestina. “Bebaskan palestina!” teriak para pengunjuk rasa.
Aktivis Belanda Frank van der Linde telah mengajukan izin untuk mengadakan demonstrasi.
Ia ingin berdemonstrasi di Bendungan untuk memprotes agresi Israel di Palestina.
Demonstrasi ini bukan hanya menentang pembantaian di Gaza. Tapi, karena hak kami untuk berdemonstrasi telah dirampas, kata Linde, dikutip Al Jazeera.
Pengunjuk rasa lainnya bersikeras bahwa tindakan tersebut tidak ada hubungannya dengan anti-semitisme.
Sejak pekan lalu, Amsterdam dilanda kebakaran menjelang pertandingan tim Israel, Maccabi, di kota itu akibat kekerasan.
Saat itu, Maccabi sedang bermain melawan klub sepak bola Ajax di Liga Europa di Belanda. Ajax menang mudah dengan skor 5-0
Di luar lapangan, para penggemar Maccabi membakar bendera Palestina di alun-alun pusat Bendungan dan merusak taksi.
Mereka juga meminta bendera Palestina diturunkan dan meneriakkan slogan-slogan anti-Arab.
Anggota Dewan Kota Amsterdam Jazie Veldhuyezen mengatakan bahwa para pendukung Israellah yang menghasut kekerasan dan para pendukung Palestina sejak Rabu.
Kerusuhan tersebut memicu kemarahan publik, khususnya komunitas pro-Palestina.
Pemerintah daerah Amsterdam juga menyerukan agar demonstrasi dilarang. Beberapa hari setelahnya, pengadilan negeri memutuskan untuk melarang sementara demonstrasi di beberapa daerah.
(isa/rds)