Jakarta, Pahami.id –
Beberapa ahli hubungan internasional mengungkapkan presiden Cina Xi Jinping Tidak pergi ke Indonesia saat mengunjungi Asia Tenggara minggu ini di tengah drum perang dagang Amerika Serikat.
Selama bepergian ke luar negeri, Xi mengunjungi Vietnam, Kamboja, dan Malaysia. Kunjungan itu adalah kunjungan pertama ke Presiden China untuk tahun 2025.
Vietnam adalah importir terbesar produk Cina di Asia Tenggara dengan nilai impor US $ 161,9 miliar dan kemudian diikuti oleh nilai impor US $ 101 miliar. Sementara itu, Kamboja adalah bidang investasi infrastruktur di tirai bambu.
Indonesia meskipun mitra dagang terkemuka China. Xi pernah menyebut negara itu di kapal yang sama dengan Cina.
Pusat Penelitian untuk Studi Strategis dan Internasional (CSIC) Indonesia yang berfokus pada studi keamanan Indo Pasifik Waffa Kharisma mengungkapkan bahwa tidak ada alasan khusus XI yang tidak mampir ke Jakarta.
Dia curiga bahwa Xi tidak mampir ke Indonesia karena jadwal dan perbedaan di jalan.
“Jika Anda melihat Tour Xi Jinping, karena dalam waktu dekat, masih ada banyak kesempatan untuk bertemu Indonesia di waktu lain. Jadi tidak ada efek pada hubungan Cina di Indonesia,” kata Waffaa saat dihubungi Cnnindonesia.com pada hari Selasa (4/14).
XI TOUR Tiga negara ASEAN adalah dari 14 hingga 18 April. Sementara itu, Presiden Indonesia Prabowo Subianto mengunjungi Timur Tengah dan Türkiye dari 9 hingga 14 April.
Kunjungan Prabowo ke Timur Tengah dan Türkiye adalah salah satu dari mereka untuk membahas masalah invasi Israel di Gaza yang telah ada selama hampir dua tahun. Kunjungan ini juga memperkuat hubungan Indonesia dengan negara -negara ini.
Judul asing ke negara itu biasanya dibahas sebelumnya dan menawarkan waktu yang tepat untuk bertemu secara langsung.
Demikian pula, pengamat hubungan internasional dari University of Indonesia Sya’roni Rofii mengatakan kunjungan itu hanya kasus perbedaan jadwal.
“Saya pikir tidak ada alasan strategis yang menyebabkan Cina melewati Indonesia, karena kunjungan kepala negara biasanya dijadwalkan terlebih dahulu,” kata Sya’roni.
Dalam hal kunjungan XI ke Indonesia, ia mengatakan pemerintah akan menawarkan waktu yang tepat.
Sya’roni dan Waffa sepakat bahwa kunjungan Xi ke Asia Tenggara tanpa mampir ke Indonesia kali ini tidak mempengaruhi hubungan antara kedua negara.
Pengamat UI juga percaya bahwa investasi Cina di Indonesia tidak akan terganggu dan masih dianggap sebagai mitra strategis.
Waffaa menilai bahwa tidak ada momen atau inisiatif khusus yang membuka potensi hubungan antara kedua negara.
Mereka juga mengungkapkan kunjungan XI ke tiga anggota ASEAN untuk membangun penyatuan di tengah perang dagang Trump.
“Fungsinya adalah mengundang untuk mematuhi prinsip -prinsip pasar dan mengurangi kemungkinan proteksionisme domino,” kata Waffa
Trump menurunkan tarif timbal balik ke Vietnam sebesar 46 persen, ke Kamboja 49 persen, dan ke Malaysia 24 persen. Ini tidak termasuk tarif yang digunakan secara global sebesar 10 persen oleh AS.
China adalah satu -satunya negara Asia yang berani melawan kebijakan Trump. Presiden AS telah menurunkan tarif timbal balik 34 persen untuk suatu negara yang dipimpin oleh Xi Jinping.
China kemudian menjawab dengan menjatuhkan tarif impor untuk semua barang AS sebesar 34 persen. Tak lama kemudian, Trump meningkatkan persentase tarif, China menjawab lagi.
(ISA/RDS)