Berita Perbatasan Pakistan-Afghanistan Diserang! 5 Polisi 1 Pejabat Tewas

by


Jakarta, Pahami.id

Seorang pejabat pemerintah setempat dan lima polisi tewas dalam dua serangan di perbatasan Pakistan dekat dengan Afganistan pada Rabu (3/12).

Ke AFPpejabat setempat melaporkan bahwa tiga polisi tewas dan dua lainnya terluka dalam ledakan di Paniala, provinsi Khyber Pakhtunkhwa. Daerah perbatasan ini sering menjadi sasaran kelompok militan.


Petugas polisi Dera Ismail Khan, Ali Hamza, mengatakan menurut laporan awal, penyebab ledakan adalah “alat peledak rakitan (IED)”.

Belum ada pihak yang mengaku bertanggung jawab, namun milisi Taliban Pakistan (TTP) kerap melancarkan serangan di wilayah tersebut.

Secara terpisah, orang-orang bersenjata menembak pejabat distrik setempat Shah Wali dan membakar mobilnya di kota Bannu. Insiden ini terjadi tidak jauh dari lokasi ledakan di Paniala, kata petugas polisi setempat Kamal Khan AFP.

Dua polisi juga tewas dan tiga lainnya terluka dalam penembakan di Bannu, tambah Khan.

Salah satu faksi TTP mengaku bertanggung jawab atas penyerangan tersebut.

Serangan di perbatasan ini terjadi di saat ketegangan antara kedua negara masih tinggi, meski Islamabad dan Kabul sudah melakukan gencatan senjata setelah terlibat “perang” singkat di perbatasan pada Oktober lalu.

Islamabad menuduh Afghanistan gagal mengusir militan yang menggunakan wilayahnya untuk melancarkan serangan terhadap Pakistan, tuduhan yang ditolak oleh otoritas Taliban di Kabul.

Sejak perang singkat tersebut, jumlah serangan militan di Pakistan meningkat pada bulan lalu dibandingkan bulan Oktober dengan korban sipil melonjak 80 persen.

Serangan tersebut termasuk bom bunuh diri yang jarang terjadi di luar pengadilan di ibu kota Islamabad pada 11 November yang menewaskan 12 orang dan diklaim oleh salah satu faksi TTP.

Menurut Pusat Penelitian dan Studi Keamanan yang berbasis di Islamabad, lebih dari 1.600 orang tewas dalam serangan militan di Pakistan pada tahun 2024. Jumlah ini menjadikan tahun 2024 sebagai tahun paling mematikan dalam hampir satu dekade serangan militan.

(RDS)