Berita Alasan Presiden Turki Erdogan Melabel Kelompok Kurdi sebagai Teroris

Jakarta, Pahami.id —

Kelompok Kurdi belakangan ini menjadi sorotan Iran Dan Turki menyerang daerah tempat mereka tinggal awal pekan ini.

Dalam keterangan resminya, Kementerian Pertahanan Turki menyatakan serangan mereka menghantam gua, tempat berlindung, depo amunisi, dan gudang.

Di hari yang sama, Iran juga melancarkan serangan ke provinsi Erbil di Irak.

Selain itu, Turki melabeli Partai Pekerja Kurdistan (PKK) sebagai teroris.

“PKK adalah organisasi teroris,” demikian pernyataan Kementerian Luar Negeri Turki.

Postingan tersebut melanjutkan, “PKK terdaftar sebagai organisasi teroris di tingkat internasional oleh banyak negara, termasuk anggota Uni Eropa dan negara lain seperti Amerika Serikat.”

Dalam keterangannya, Kementerian Luar Negeri Turki menjelaskan secara rinci aktivitas PKK yang dianggap meresahkan negara.

Menurut mereka, lebih dari 40 ribu orang kehilangan nyawa akibat kekerasan PKK.

PKK, lanjut mereka, “ingin menekan keberagaman di Turki, mencegah partisipasi dan integrasi warga Turki asal Kurdi, dan mengintimidasi masyarakat di wilayah tersebut.”

Kementerian Luar Negeri Turki juga menggambarkan target utama PKK termasuk aset polisi, militer, ekonomi dan sosial.

PKK juga menyerang warga sipil dan fasilitas diplomatik dan konsuler. Selain itu, mereka mengatakan organisasi Kurdi ini terlibat dalam pemerasan, penyelundupan senjata, dan perdagangan narkoba.

Organisasi Kurdi ini, lanjutnya, juga menyerang industri pariwisata, infrastruktur ekonomi, lembaga pendidikan, guru, rumah sakit, perusahaan publik dan swasta di Turki, khususnya di bagian tenggara negara tersebut.

“Mereka menggunakan berbagai cara untuk melakukan aksi teroris, mulai dari menyerang infrastruktur, berbagai fasilitas, menggunakan sianida hingga meracuni pasokan air minum,” lanjut Kementerian Luar Negeri Turki.

PKK juga terlibat dalam taktik yang tidak konvensional, pembunuhan, eksekusi warga sipil yang tidak kooperatif, penyergapan dan penculikan.

Hingga tahun 1998, PKK menemukan tempat yang aman di Suriah.

Pemimpin PKK Abdullah Öcalan kemudian melarikan diri dan ditangkap beberapa bulan kemudian. Ocalan saat ini menjalani hukuman seumur hidup di Türkiye.

(isa/bac)

[Gambas:Video CNN]