Jakarta, Pahami.id —
Kementerian Pertahanan Taiwan mendeteksi 41 pesawat militer Cina mengelilingi pulau dalam 24 jam. Ini terjadi sehari setelah Beijing mengatakan bahwa pendukung kemerdekaan Taiwan akan menghadapi hukuman mati.
“Sebanyak 32 pesawat melintasi garis tengah Selat Taiwan,” kata kementerian itu dalam sebuah pernyataan, mengacu pada garis pemisah jalur air sepanjang 180 kilometer (110 mil) yang memisahkan Taiwan dari Tiongkok.
Konflik kedua negara sudah berlangsung lama. Taiwan merasa mandiri sebagai sebuah negara.
Namun Beijing membantah klaim tersebut. Faktanya, dengan sekuat tenaga Tiongkok ingin Taiwan kembali berada di bawah kendalinya.
Tiongkok telah meningkatkan tekanan terhadap Taipei dalam beberapa tahun terakhir dan melancarkan latihan perang di sekitar pulau itu setelah pelantikan pemimpin baru Taiwan, Lai Ching-te, bulan lalu.
Selain pesawat militer tersebut, Kementerian Pertahanan Taipei menyatakan juga mendeteksi tujuh kapal angkatan laut yang beroperasi di sekitar Taiwan dalam 24 jam hingga pukul 06.00 pagi (22.00 GMT).
Kementerian menambahkan bahwa mereka sedang memantau situasi dan merespons dengan tepat. Serangan terbaru terjadi setelah Tiongkok menerbitkan pedoman peradilan pada hari Jumat.
Pedoman tersebut mencakup hukuman mati untuk kasus-kasus “sangat serius” terhadap pendukung kemerdekaan Taiwan.
Sebelumnya, pada 25 Mei, Taiwan mendeteksi 62 pesawat militer Tiongkok di sekitar pulau itu dalam kurun waktu 24 jam, jumlah tertinggi dalam satu hari pada tahun ini. Insiden itu terjadi selama latihan militer yang diadakan setelah pelantikan Lai, yang dianggap Beijing sebagai “separatis berbahaya”.
(tanggal/Agustus)
