Berita 4 Siswa SMP Diduga Keracunan MBG di Jonggol, Pemda Investigasi

by
Berita 4 Siswa SMP Diduga Keracunan MBG di Jonggol, Pemda Investigasi


Jakarta, Pahami.id

Empat Siswa SMPN 1 AgenDistrik Bogor, Jawa Barat, diduga diracuni setelah makan menu nutrisi gratis (MBG).

Tiga siswa telah kembali, sementara yang lain masih dirawat di Jonggol Health Center.

Kepala Jonggol Sub -District Andri Rahmat mengungkapkan bahwa partainya bersama dengan unsur -unsur Muspika, Capolsek, Andramil, kantor kesehatan, dan ahli gizi, segera menyelidiki sekolah.


“Kami memeriksa anak -anak yang memakan menu MBG hari ini, semuanya aman,” kata Andri di Jonggol, seperti yang disebutkan Di antara, Rabu (9/25).

Menurut Andri, tuduhan keracunan tidak pasti karena gejala yang muncul tidak terjadi dengan cepat setelah penggunaan makanan.

“Keracunan adalah tenggat waktu selama 2-8 jam inkubasi. Jika itu keracunan, akan ada laporan tambahan sampai tengah malam, tetapi tidak, bahkan tiga siswa telah kembali,” katanya.

Gejala yang dialami oleh empat siswa dalam bentuk mual, muntah, dan pusing. Namun, hasil ujian sementara menunjukkan bahwa tiga siswa memiliki riwayat kondisi kesehatan lainnya, sementara satu siswa terbukti mengalami tifus.

“Keputusan, setelah penyelidikan belum diracuni, kami menunggu hasil laboratorium dan gejalanya.

Sampel makanan yang digunakan sendiri dibawa ke laboratorium yang dimiliki oleh pemerintah Bogor Regency untuk pengujian lebih lanjut. Hasil tes laboratorium akan menentukan ada atau tidak adanya kandungan berbahaya dalam makanan.

Pada hari kejadian pada hari Selasa (9/23), menu terdiri dari nasi, telur Balado, dan capcay. Selama Rabu malam, menu MBG dalam bentuk nasi dengan lauk ikan yang berpengalaman.

Menurut ahli gizi yang terlibat dalam pemeriksaan, bahan -bahan capcay yang dianggap mengandung saus tebal lendir -alami dari sayuran.

“Mekanisme dapur sejalan dengan standar, sayuran direbus terlebih dahulu dan kemudian sausnya dibuat secara terpisah,” kata Andri.

Meskipun tidak ada kepastian yang terkait dengan keracunan beracun, ia melanjutkan, Muspika masih mengingatkan manajer dapur MBG untuk mempertahankan kebersihan, baik bahan, peralatan, dan pemrosesan.

“Ini adalah harapan bahwa insiden yang sama tidak akan terjadi lagi, karena makanan disediakan untuk ribuan siswa,” katanya.

(SFR)