Berita 4 Poin Anies, Prabowo, Ganjar soal Politik Luar Negeri di Debat Capres

by

Jakarta, Pahami.id

Ketiga calon presiden Indonesia saling bertukar argumen dan mengutarakan gagasannya yang mendalam debat presiden ketiga Pilpres 2024 pada Minggu (7/1).

Masing-masing calon presiden Anies Baswedan, Prabowo Subianto, dan Ganjar Pranowo berbagi pandangan dan solusi terkait politik luar negeri, pertahanan, dan keamanan Indonesia.


CNNIndonesia.com telah merangkum poin-poin penting pernyataan ketiga calon presiden mengenai politik luar negeri dan pertahanan Indonesia sebagai berikut.

1. Masalah Palestina

Calon presiden nomor urut 1 Anies Baswedan mengaku ingin menjadikan Indonesia sebagai aktor utama dalam konstelasi global, bukan sekadar penonton.

Anies menjelaskan, salah satunya ingin presiden menjadi panglima diplomasi Indonesia sejati, mampu mewarnai dan sungguh-sungguh memperjuangkan amanah negara.

Proses memperjuangkan amanah tersebut termasuk menghilangkan kolonialisme di muka bumi. Menurut Anies, amanah tersebut harusnya difokuskan terutama pada konflik di Palestina.

[Gambas:Video CNN]

Presiden dan seluruh jajaran diplomasi, kata Anies, harus bekerja keras membantu Palestina lepas dari penjajahan.

Sedangkan menurut calon presiden nomor urut 2 Prabowo Subianto, Indonesia perlu meningkatkan kekuatan militernya agar tidak hancur seperti di Gaza.

Prabowo berpendapat, untuk mewujudkan kekuatan nasional harus diimbangi dengan kekuatan militer. Ia meyakini hanya dengan pertahanan yang kuat maka Indonesia akan disegani dan mampu menjaga keamanan nasional.

Di sisi lain, calon presiden nomor urut 3 Ganjar Pranowo menilai Indonesia harus selalu setia pada kesepakatan yang dibuat.

Ganjar mengatakan Indonesia perlu mendorong dan meyakinkan semua negara tentang pentingnya dekolonisasi. Tidak ada negara yang bisa dijajah dan tidak ada yang bisa ikut campur.

Ganjar kemudian menegaskan komitmen Indonesia dalam mendukung kemerdekaan Palestina.

2. Memperkuat kerjasama ‘Selatan-Selatan’

Ketiga calon presiden tersebut juga memberikan pandangan mengenai upaya mempererat hubungan dengan negara selatan.

Anies mengatakan, Indonesia harus melakukan pendekatan kepada pemimpin negara-negara selatan dan mampu menjadi panglima dalam diplomasi, bukan sekadar menjadi peserta forum.

Anies mengatakan, salah satu upayanya adalah mengajak para pemimpin menghadapi krisis iklim yang membutuhkan biaya besar. Dalam menjalin hubungan dengan wilayah selatan, Anies juga menilai perlu adanya diskusi dengan negara-negara di wilayah utara untuk memuluskan tujuan bersama.

Sementara itu, Prabowo menilai peran Indonesia dalam hubungan dengan negara-negara Selatan adalah melalui penguatan perekonomian dalam negeri.

Kata Prabowo, jika Indonesia mampu mempertahankan kekayaan, menumpuk aset, dan meningkatkan kesejahteraan rakyat, maka NKRI bisa didengar dan dihormati.

Menurut dia, hal tersebut juga tercermin di beberapa negara, khususnya di Afrika, yang mulai melirik Indonesia sebagai panutan. Menurut Prabowo, situasi perekonomian Indonesia cukup sukses dan mampu menarik Indonesia menjadi pemimpin di kancah global.

Di sisi lain, Ganjar melihat hubungan kerja sama selatan-selatan ini memiliki potensi saling menguntungkan dalam hal sumber daya alam (SDA). Sumber daya alam seperti nikel, bauksit, dan litium dapat menjadi komoditas kerjasama yang baik antar negara produsen.

Kerjasama sumber daya alam ini, kata dia, dapat memberikan dampak positif bagi rakyat kecil seperti penyediaan lapangan kerja.

Lanjutkan ke halaman berikutnya >>>


!function(f,b,e,v,n,t,s){if(f.fbq)return;n=f.fbq=function(){n.callMethod?
n.callMethod.apply(n,arguments):n.queue.push(arguments)};if(!f._fbq)f._fbq=n;
n.push=n;n.loaded=!0;n.version=’2.0′;n.queue=[];t=b.createElement(e);t.async=!0;
t.src=v;s=b.getElementsByTagName(e)[0];s.parentNode.insertBefore(t,s)}(window,
document,’script’,’//connect.facebook.net/en_US/fbevents.js’);

fbq(‘init’, ‘1047303935301449’);
fbq(‘track’, “PageView”);