Berita 350 Ribu Warga Gaza Mengungsi Akibat Agresi Israel, 31 Tewas Hari Ini

by
Berita 350 Ribu Warga Gaza Mengungsi Akibat Agresi Israel, 31 Tewas Hari Ini


Jakarta, Pahami.id

Pemerintah Palestina di Gaza Mengkritik serangan militer Israel yang terjadi sejak Oktober 2023, dan berlanjut setelah pertengahan -2025 senjata.

Pemerintah yang dikelola oleh faksi Hamas mengatakan setidaknya 350.000 orang telah pindah dari timur ke kota Gaza tengah dan barat. Selain itu, korban tewas dari serangan Israel terus jatuh sampai akhir pekan ini.

Al Jazeera Akhir pekan ini merekam setidaknya ada 31 orang di kota Gaza yang terbunuh oleh serangan udara Israel dan serangan militer. Sejak Oktober 2023, korban tewas di Gaza telah mencapai 64.803 orang dan cedera telah mencapai 164.264 orang.


Kutipan dari AfpMiliter Israel (IDF) telah mengeluarkan peringatan berkali -kali bagi publik untuk pindah dari Kota Gaza. Namun, tidak ada orang Palestina yang mengatakan mereka akan tinggal di Gaza alih -alih bergerak ke selatan.

Pada hari Minggu (9/14), juru bicara militer Israel Avichay Adraee mengatakan bahwa zona kemanusiaan di selatan berada di pelabuhan Gaza dan Kampung al-Rimal. Tapi tempat itu ramai, kata satu Gaza, tidak cukup untuk membangun tenda.

Kutipan dari AnadoluDalam sebuah pernyataan yang dikeluarkan oleh Kantor Media Pemerintah Palestina di Gaza menyatakan bahwa Israel sejak 11 Agustus 2025 menargetkan daerah perumahan di Kota Gaza melalui serangan darat.

Kantor itu juga mengkritik pernyataan Kepala Israel Israel, Israel Katz, mengatakan bahwa ‘pintu neraka di Gaza dibuka’ melawan pertandingan.

Mereka menuduh Israel secara sistematis menyerang warga sipil yang tidak bersenjata, terutama perempuan dan anak -anak. Serangan Israel juga secara sistematis menghancurkan fasilitas sipil seperti rumah sakit, sekolah, dan bahkan tenda tenda pengungsi.

Setidaknya lebih dari 1.600 bangunan multi -kuda telah benar -benar dihancurkan, lebih dari 2.000 bangunan telah rusak, dan lebih dari 13.000 kamp pengungsi telah dihancurkan.

Sejak awal September, 70 bangunan telah hancur total, 120 telah rusak parah, dan lebih dari 3.500 kamp pengungsi telah dihancurkan. Bangunan itu sebelumnya dihuni oleh lebih dari 50.000 penduduk, sementara tenda yang hancur menampung lebih dari 52.000 pengungsi.

Dalam pernyataan mereka, mereka mengatakan bahwa para pengungsi Gaza yang dipaksakan adalah pelanggaran hukum kemanusiaan internasional dan Konvensi Jenewa.

Oleh karena itu, mereka mendesak masyarakat internasional untuk segera bertindak untuk menghentikan serangan, memberikan perlindungan kepada publik, dan meminta akuntabilitas Israel atas pelanggaran hak asasi manusia dan kejahatan perang.

(AFP/ALJAZEERA/KID)