Jakarta, Pahami.id —
Sebanyak 3 dari 15 korban penembakan meninggal dunia penembakan di Pantai Bondi, Sydney, Australiatewas akibat tertembak saat hendak menyalip dua pelaku, ayah dan anak.
Salah satunya adalah Reuven Morrison (62). Dia ditembak mati ketika mencoba menghentikan tragedi mengerikan ini.
“Dia langsung melompat begitu penembakan dimulai. Dia berhasil melempar batu bata. Dia meneriaki teroris dan melindungi komunitasnya,” kata putri Morrison, Sheina Gutnick, seperti dikutip. ReutersSenin.
“Jika ada satu cara yang bisa dia lakukan di dunia ini, maka itu adalah memerangi teroris,” tambahnya.
Sementara itu, sepasang suami istri lainnya juga tercatat menghadang salah satu teroris untuk menghentikannya sebelum mereka diduga ditembak mati.
Identitas pasangan tersebut belum dirilis.
Rekaman kamera dasbor terverifikasi Reuters menunjukkan salah satu penembak sedang berjuang dengan senapan bersama seorang pria tua yang mengenakan kemeja ungu muda dan celana pendek, sebelum keduanya jatuh dengan keras ke tanah di belakang mobil hatchback berwarna perak.
Pria berbaju ungu muda itu bersama seorang wanita. Pria itu terlihat berdiri sambil memegang senjata saat rekaman berlanjut.
Rekaman drone terpisah menunjukkan pria dan wanita itu tergeletak tak bergerak di samping kendaraan, dekat jembatan penyeberangan tempat para pelaku kemudian ditembak oleh polisi.
“Seorang lelaki tua di pinggir jalan tidak lari. Sebaliknya, dia langsung berlari menuju bahaya, menggunakan seluruh kekuatannya untuk mengambil senjatanya dan bertarung sampai mati,” kata pemilik kamera dasbor Jenny.
“Dari kamera saya, saya melihat lelaki tua itu akhirnya tertembak dan jatuh pingsan. Momen itu membuat saya patah hati,” tambahnya.
Perdana Menteri Australia Anthony Albanese memuji tindakan heroik rakyatnya.
“Warga Australia ini adalah pahlawan dan keberanian mereka telah menyelamatkan nyawa,” katanya.
Sydney menjadi pusat perhatian dunia setelah terjadi penembakan saat perayaan Hanukkah Yahudi di Pantai Bondi pada Minggu. Dua pria bersenjata tiba-tiba melepaskan tembakan ke arah massa.
Akibat kejadian ini, 15 orang tewas dan puluhan orang luka-luka.
Belakangan, pihak berwenang mengidentifikasi kedua pelaku sebagai ayah dan anak yakni Sajid Akram dan Naveed Akram.
Sajid tewas setelah ditembak polisi, sedangkan Naveed masih dirawat di rumah sakit dalam keadaan koma.
(isa/rds)

