Jakarta, Pahami.id –
Sebanyak 216 orang asing, termasuk orang Indonesia (Warga negara Indonesia), dilaporkan ditinggalkan di perbatasan Thailand-Meanmar setelah diselamatkan dari Pusat Operasi Penipuan Online di Myawaddy, Myanmar.
National Army Karen (KNA), sebuah kelompok bersenjata yang mengaku telah mengirim lebih dari 8.000 orang asing dari Pusat Penipuan Online Myanmar, mengatakan bahwa masih ada 216 orang di perbatasan setelah diselamatkan dari Myawaddy.
Mereka adalah orang Vietnam, Cina, Filipina, dan Indonesia.
“Kami memberi mereka makanan dan obat -obatan,” kata juru bicara Kna Naing Zaw kepada Reuters pada hari Selasa (6/24).
“Beberapa dari mereka hamil, kami menyediakan layanan kesehatan untuk mereka,” katanya.
Sejak Februari, otoritas Thailand, Cina, dan Myanmar telah melakukan operasi bersama untuk mengungkap pusat -pusat penipuan di Mywaddy, yang dikenal karena jaringan perdagangan manusia di seluruh Asia Tenggara.
Operasi itu diadakan secara intensif setelah aktor Cina Wang Xing menjadi korban perdagangan manusia di Myanmar saat ia ditipu. Uang diculik dan dibawa ke Myanmar setelah dijanjikan untuk bekerja di Thailand.
Karen dan Tentara Demokrat Karen Buddha (DKBA) adalah kelompok bersenjata Myanmar yang membantu menyelamatkan para korban. Lebih dari 8.000 orang telah dirilis dalam operasi ini.
Sebagai bagian dari operasi, Thailand menghentikan listrik, internet dan bahan bakar di lima daerah perbatasan Myanmar, termasuk Mywaddy.
Thailand mengklaim bahwa operasi penipuan online di Myanmar telah turun secara signifikan setelah pasokan listrik sampai internet dihentikan.
(BLQ/DNA)