Jakarta, Pahami.id —
Sebanyak dua orang tewas dan 92 lainnya mengalami luka-luka Topan super Yagi yang melanda Pulau Hainan Cina Selatan pada Jumat (6/9).
Badai melanda Hainan disertai hujan lebat dan angin kencang, menewaskan sedikitnya dua orang dan melukai 92 orang, seperti dikutip AFP, Sabtu (7/9).
CCTV penyiar negara mengatakan Yagi membawa angin dengan kecepatan lebih dari 230 kilometer (143 mil) per jam.
Badai menumbangkan pepohonan dan membuat sekitar 460.000 orang di pulau itu mengungsi.
Selain itu, bandara utama di Haikou ditutup hingga pukul 15.00 waktu setempat pada hari ini, Sabtu (7/9).
Pihak berwenang di provinsi tetangga Guangdong mengatakan mereka telah mengevakuasi lebih dari 574.000 penduduk ke tempat yang aman.
Yagi membunuh sedikitnya 13 orang di Filipina awal pekan ini. Peristiwa tersebut terjadi saat badai masih tergolong badai tropis, sebelum menjadi topan super dalam beberapa hari mendatang.
Badai akan menuju Vietnam setelah bergerak melalui Tiongkok Selatan. Kemudian akan melanda wilayah utara dan tengah utara di sekitar situs warisan UNESCO yang terkenal, Teluk Halong, pada hari Sabtu.
Reuters melaporkan bahwa Topan Yagi terbentuk di laut timur kepulauan Filipina pada 1 September. Setelah bertambah kuat, badai tersebut menjadi badai tropis dan melanda Luzon, pulau terpadat di Filipina.
Badai tersebut menguat secara dramatis selama akhir pekan, menjadi siklon tropis terkuat di dunia pada tahun 2024 setelah badai Beryl Atlantik Kategori 5, dan yang terburuk di cekungan Pasifik tahun ini.
Pada pukul 01.00 WIB pada Sabtu (7/9), Yagi berbelok ke utara melintasi Vietnam melalui Teluk Tonkin.
Kecepatan angin maksimum sedikit menurun ke tingkat topan Kategori 3 dari Kategori 4, pada kecepatan 187 kilometer per jam (116 mph), menurut otoritas meteorologi Tiongkok.
(lna/chri)