Berita 2 Orang Ditahan Usai Pria Serang Polisi Serbia di Kedubes Israel

by


Jakarta, Pahami.id

Dua pria ditangkap setelah seorang pria menyerang seorang petugas polisi di Kedutaan Israel di Beograd, Serbia.

Dikutip dari AFP, penangkapan terhadap kedua orang tersebut dilakukan pada Minggu (30/6) waktu setempat.


Penangkapan dilakukan setelah polisi mencurigai beberapa orang lain terlibat dalam penyerangan tersebut.

Seorang pria menyerang polisi menggunakan anak panah pada Sabtu (29/6) pukul 11.00 waktu setempat. Polisi berjaga di pos jaga gedung Kedutaan Besar Israel.

Tak tinggal diam, polisi kemudian membela diri dengan menembak pria tersebut. Penyerang tewas di tempat kejadian.

“(Polisi) menggunakan senjata untuk membela diri dan mengalahkan penyerang, yang meninggal karena luka-lukanya,” kata Menteri Dalam Negeri Serbia Ivica Dacic pada hari Sabtu.

Selain menangkap beberapa orang yang diduga terkait penyerangan, polisi juga melakukan penggeledahan di beberapa lokasi.

Polisi mengidentifikasi pria yang melakukan penyerangan itu adalah seorang mualaf yang lahir di Mladenovac, sekitar 50 kilometer dari Beograd, pada tahun 1999. Namun, polisi tidak mengungkap nama pelaku.

Penyerang, kata pihak berwenang, telah pindah untuk tinggal di Novi Pazar. Ini adalah pusat sejarah dan politik minoritas Muslim Bosnia di Serbia. Novi Pazar juga dikenal sebagai pusat Islam di sana.

Penyerang, kata pihak berwenang, telah pindah untuk tinggal di Novi Pazar. Ini adalah pusat sejarah dan politik minoritas Muslim Bosnia di Serbia. Novi Pazar juga dikenal sebagai pusat Islam di sana.

Ivica Dacic menduga ada indikasi awal penyerangan itu ada kaitannya dengan gerakan Wahhabi. Tingkat keamanan yang dilakukan di Beograd secara keseluruhan saat itu langsung ditingkatkan.

Perdana Menteri (PM) Serbia Milos Vucevic pun mengutuk serangan ini. Dia mengutuk serangan itu sebagai “tindakan terorisme yang keji”.

“Ini adalah tindakan gila yang tidak dapat dikaitkan dengan agama atau negara mana pun. Ini adalah kejahatan yang dilakukan oleh individu,” kata Vucevic.

Meski demikian, ia menyatakan akan bertindak tegas terhadap ancaman terorisme agar masyarakatnya tetap merasa aman.

Kementerian Luar Negeri Israel juga menyebut serangan itu sebagai “percobaan serangan teroris” di sekitar kedutaan besar negara tersebut di Serbia.

“Kedutaan kemudian ditutup dan tidak ada pegawai kedutaan yang terluka,” demikian pernyataan Kementerian Luar Negeri Israel mengenai keadaan kedutaan.

(pra)