Jakarta, Pahami.id —
Kementerian Kesehatan Palestina menyebutkan sekitar 2.000 tenaga medis masuk Gaza Utara tidak mendapat makanan untuk berbuka puasa di hari pertama RamadanSenin (11/3).
“[Mereka] “Tidak menemukan makanan untuk berbuka puasa di hari pertama Ramadhan,” demikian pernyataan Kementerian Kesehatan seperti dikutip dari Al Jazeera.
Juru bicara Kementerian Kesehatan Palestina Ashraf Al Qudra meminta bantuan internasional untuk segera menyediakan makanan bagi staf medis di Gaza Utara.
“Pekerja medis terlalu rentan terhadap kelaparan yang melanda Jalur Gaza utara,” kata Al Qudra seperti dikutip Agensi Anadolu, Selasa (12/4).
Warga di Palestina, khususnya Gaza, merayakan Ramadhan di tengah serangan bom Israel dan ancaman kelaparan.
Gencatan senjata yang diusulkan pada bulan Ramadhan tidak dilaksanakan. Masyarakat Gaza mau tidak mau terpaksa menjalankan puasa Ramadhan dengan penuh kegelisahan.
Israel melancarkan invasi ke Palestina sejak 7 Oktober 2023. Mereka pun menyatakan perang terhadap Hamas.
Selama invasi, mereka menyerang warga dan fasilitas umum seperti rumah sakit, kamp pengungsi dan sekolah.
Israel juga dengan tegas membatasi bantuan kemanusiaan yang masuk ke Gaza. Langkah ini semakin menempatkan kawasan ini dalam krisis pangan.
Kementerian Kesehatan menyatakan, sedikitnya 27 orang meninggal karena kekurangan gizi dan dehidrasi akibat blokade Israel.
Hingga saat ini, jumlah korban tewas sejak Israel melancarkan invasi mencapai lebih dari 31.000 orang.
(Pak)
!function(f,b,e,v,n,t,s){if(f.fbq)return;n=f.fbq=function(){n.callMethod?
n.callMethod.apply(n,arguments):n.queue.push(arguments)};if(!f._fbq)f._fbq=n;
n.push=n;n.loaded=!0;n.version=’2.0′;n.queue=[];t=b.createElement(e);t.async=!0;
t.src=v;s=b.getElementsByTagName(e)[0];s.parentNode.insertBefore(t,s)}(window,
document,’script’,’//connect.facebook.net/en_US/fbevents.js’);
fbq(‘init’, ‘1047303935301449’);
fbq(‘track’, “PageView”);