Berita 135 Kg Sabu Selundupan dari Thailand di Aceh terkait Fredy Pratama

by


Jakarta, Pahami.id

POLISI Mengganggu penyelundupan 135 pound obat bius Tipe metamfetamin di Aceh. Investigasi Polisi Dirtidnarkoboba dari Brigadir Jenderal Mukti Juharsa mengatakan narkotika datang dari Thailand dan diduga terkait Fredy Pratama.

Mukti mengatakan bahwa obat -obatan Fredy Pratama masih aktif dalam mempertahankan sindikatnya di Indonesia. Fredy juga dianggap telah mengubah cara komunikasi dengan jaringannya.


“Kami mendapat laporan jika ada barang dari Thailand. Ini mungkin item asli Fredy Pratama,” kata Mukti Juharsa seperti yang dilaporkan MomentscomSelasa (11/2).

“Fredy masih merupakan sindikat untuk menciptakan jaringan yang kuat di Indonesia,” katanya.

Mukti mengatakan Fredy Pratama masih di Thailand. Oleh karena itu, ia memastikan bahwa polisi negara itu akan terus berkoordinasi dengan otoritas terkait untuk berburu Fredy.

Polisi negara itu, kata Mukti, juga akan menerapkan pencucian uang (TPPU) untuk mengungkap keterlibatan Fredy Pratama dalam kasus ini.

“Kami pasti membuka data TPPU, dengan data TPPU yang dapat diungkapkan, jika orang yang ditangkap tidak akan mengaku, tetapi jika Anda membuka akun dan ini pasti akan berada di TPPU.

“Masih dilindungi (di) Thailand, kita tidak bisa menghubunginya.

Fredy Pratama telah dimasukkan dalam Daftar Pencarian Rakyat (DPO) sejak 2014. Fredy Pratama telah dikenal sebagai raja obat bius terbesar yang jaringannya hampir seluruh negara Asia Tenggara.

Polisi telah membentuk Pasukan Khusus Escobar Indonesia untuk berburu keberadaan Fredy. Pria dari Kalimantan telah didirikan sebagai buron oleh polisi sejak 2014. Dia juga memiliki beberapa torehan, termasuk Miming, The Secret, Cassanova, Air Bag dan Mojopahit.

Polisi mengungkapkan Fredy mendominasi jaringan narkoba dari Thailand dengan area operasi di Malaysia dan Indonesia. Dia juga dicurigai mengubah identitas aslinya dengan melakukan operasi plastik sehingga polisi tidak ditangkap.

(CHRI)