Jakarta, Pahami.id —
Pilot pesawat Saurya Airlines yang jatuh saat lepas landas dari ibu kota negara Nepal, Kathmandu, dipastikan aman. Namun 13 dari 17 penumpang meninggal dunia dalam kecelakaan ini.
“Pilot berhasil diselamatkan dan sedang dirawat. Saat ini belum dapat dipastikan kondisi penumpang lain di pesawat. Banyak yang tidak selamat,” kata juru bicara kepolisian Nepal Dan Bahadur Karki. AFP.
Pesawat tersebut membawa dua awak dan 17 personel maskapai untuk uji terbang, saat insiden terjadi. Dalam dokumentasi yang dibagikan pihak militer Nepal, terlihat badan pesawat terbelah dan terbakar habis.
Dalam pernyataannya, militer Nepal mengatakan pesawat itu jatuh sekitar pukul 11.15 waktu setempat. Pesawat terbakar setelah tergelincir dari landasan. Pesawat itu seharusnya terbang di jalur udara Nepal antara Kathmandu dan Pokhara.
Pasca kecelakaan, puluhan tim militer dan evakuasi dikerahkan untuk mengevakuasi korban dan puing-puing pesawat yang terbakar.
Industri penerbangan Nepal disebut-sebut berkembang cukup pesat dalam beberapa tahun terakhir, terutama untuk melayani penumpang dan mengangkut barang ke wilayah yang sulit dijangkau.
Namun sistem pelatihan dan pemeliharaan yang tidak memadai, ditambah dengan kondisi geografis negara tersebut, menciptakan masalah baru bagi industri penerbangan Nepal.
Negara ini, yang terbentang oleh Pegunungan Himalaya, juga memiliki salah satu landasan pacu tersulit di dunia untuk mendarat, terutama karena diapit oleh puncak-puncak yang tertutup salju. Selain itu, faktor cuaca yang berubah dengan cepat juga membuat kondisi penerbangan di negara ini cukup berbahaya.
(DNA/DNA)
