Telegram Hadirkan Efek Liquid Glass di Android – Tekno

by
Telegram Hadirkan Efek Liquid Glass di Android – Tekno

Pahami.id – Telegram, salah satu layanan pesan instan terpopuler di dunia, kini telah memperkenalkan pembaruan menarik untuk versi beta terbarunya, Telegram v12.2.0 untuk Android. Pada versi ini, pengguna dapat menikmati efek visual baru bernama “Liquid Glass”, sebuah inovasi desain yang memberikan nuansa modern dan elegan pada tampilan aplikasi.


Melalui pembaruan ini, bagian-bagian seperti kolom input teks, emoji, gif, dan panel stiker kini terlihat lebih mulus dengan sentuhan efek blur transparan. Perubahan desain ini sudah tersedia di perangkat iOS, dan kini Telegram mulai menerapkannya di Android, menandai langkah besar dalam menyatukan estetika desain lintas platform.


Kehadiran efek kaca cair pada Telegram versi Android ini menarik karena tampilannya mirip dengan filosofi desain Xiaomi pada sistem Hyperos 3 yang diketahui memiliki efek transparansi dan lapisan kaca glossy pada antarmuka sistem.




Elemen seperti menu pengaturan dan panel kontrol di hyperos menggunakan konsep visual yang sama, sehingga bagi pengguna ponsel Xiaomi, tampilan baru Telegram terasa sangat terintegrasi dengan ekosistem desain perangkatnya. Integrasi semacam ini menunjukkan bagaimana Telegram mengadaptasi gaya visualnya agar sesuai dengan arah desain sistem operasi modern yang semakin mengedepankan keindahan dan kehalusan visual.


Apa sebenarnya efek gelas cair itu?


Sederhananya, efek ini memberikan tampilan semi transparan dengan efek berkilauan seperti kaca buram. Elemen antarmuka tampak seolah-olah dilapisi kaca tipis, sehingga warna dan bentuk latar belakang tetap halus.


Dilansir dari Xiaomi Time, Rabu (29/10/2025), efek ini tidak hanya mempercantik tampilan, tetapi juga dapat meningkatkan keterbacaan teks dan ikon karena menciptakan kontras visual yang lembut namun efektif. Dengan begitu, pengguna mendapatkan pengalaman visual yang lebih dalam dan dinamis saat berinteraksi dengan aplikasi.


Seiring dengan meningkatnya minat terhadap desain antarmuka berorientasi estetika modern, pengembang Android kini mulai bereksperimen dengan cara memberikan efek yang sama di aplikasi lain. Ada kemungkinan bahwa kaca cair akan diintegrasikan melalui material canggih atau kerangka UI khusus di masa depan.


Telegram/cdn.com

Jika tren ini terus berlanjut, efek transparansi berlapis ini dapat menjadi standar desain Android yang baru, mirip dengan efek “blur” yang dulunya merupakan fitur utama iOS sebelum akhirnya berkembang menjadi tren “Glassmorphism” di berbagai platform Android.


Namun, seperti halnya setiap pembaruan besar, respons pengguna terhadap efek ini beragam. Beberapa pengguna versi beta memuji tampilan baru yang mereka anggap lebih elegan dan futuristik, namun beberapa juga menunjukkan potensi dampaknya terhadap kinerja perangkat, terutama pada ponsel dengan spesifikasi kelas bawah hingga menengah.


Menanggapi hal tersebut, tim desain Telegram memberikan opsi untuk menonaktifkan efek kaca cair melalui menu mode hemat daya. Di sana, pengguna bisa mematikan efek visual tersebut untuk memastikan aplikasi berjalan lancar tanpa membebani kinerja sistem.


Perlu diketahui bahwa fitur ini belum memasuki rilis stabil, dan Telegram belum memberikan konfirmasi resmi kapan efek kaca cair akan tersedia secara global di semua perangkat Android.


Bagi pengguna smartphone Xiaomi, perubahan ini akan terasa lebih menyatu dibandingkan pengguna Android lainnya. Pasalnya, Hyperos 3 milik Xiaomi telah menerapkan gaya antarmuka yang sama, dengan efek transparansi pada pusat kendali, notifikasi, dan panel volume.


Oleh karena itu, ketika Telegram menghadirkan kaca cair, pengguna Xiaomi akan melihat desain yang harmonis antara aplikasi dan sistemnya. Integrasi ini memperkuat ideologi desain Xiaomi yang mengedepankan kehalusan, kesatuan visual, dan efek futuristik.


Kedepannya, semakin banyak developer yang mengeksplorasi efek kaca cair sebagai tren desain antarmuka Android, yang tidak hanya enak dipandang tetapi juga mengaburkan batas antara sistem dan aplikasi. Dengan kata lain, kemunculan aplikasi Android akan semakin “meleleh” sehingga memberikan kesan ruang digital yang lebih natural dan menyatu.