Pahami.id – Sementara para pesaingnya bersaing untuk menawarkan konektivitas 5G dan kinerja chipset tercepat di kelas harga terjangkau, honor telah memilih jalur yang sangat berbeda.
Dengan peluncuran diam-diam Honor X6B Plus, perusahaan secara terbuka “melawan arus”. Alih-alih terlibat perang spesifikasi, menghormati 5G justru dikorbankan secara strategis dan performa tangguh untuk fokus pada tiga hal yang kerap menjadi keluhan utama pengguna di dunia nyata: bodi tipis, baterai boros, dan kamera pas-pasan.
Fokus pada kekuatan terpenting Anda
Honor X6B Plus dirancang berdasarkan filosofi yang sangat praktis. Alih-alih mengejar skor Antutu yang tinggi, ponsel ini dirancang untuk tahan terhadap penggunaan sehari-hari. Ini adalah nilai jual utama.
Yang pertama dan paling unik adalah ketahanannya. “Keunggulan langka di segmen ini adalah sertifikasi SGS untuk perlindungan jatuh.”
Ini bukan sekedar klaim pemasaran, melainkan jaminan dari lembaga sertifikasi independen bahwa ponsel ini memiliki ketahanan ekstra terhadap benturan dan jatuh yang tidak disengaja.
Untuk pengguna yang ceroboh atau mobile, ini adalah fitur ketenangan pikiran.
Yang kedua adalah daya tahan. Ponsel ini dibekali baterai berkapasitas besar 5100 mAh yang didukung fast charging Supercharge 35 W.
Kombinasi ini memastikan perangkat tidak hanya bertahan seharian penuh, tapi juga tidak butuh waktu lama untuk terisi penuh.
Terakhir, sektor fotografi. Meski dibanderol murah, Honor tetap mengusung kamera utama 50MP (f/1.8) yang menjanjikan hasil jepretan detail dan jernih dalam kondisi cahaya bagus, resolusi yang sangat kompetitif di kelasnya.
Sebuah kompromi yang harus diterima
Tentu saja, untuk mencapai harga agresif Rp 1,7 juta, ada beberapa kompromi besar yang harus diterima calon pengguna.
Mesinnya ditenagai MediaTek Helio G85, sebuah chipset yang “cukup standar di kelasnya”, cukup untuk media sosial dan komunikasi, namun tidak untuk gaming berat.
“Salah satu kompromi besarnya adalah kurangnya dukungan 5G, yang mungkin menjadi pertimbangan serius pada tahun 2025.”
Selain itu, panel layar berukuran 6,56 inci mendukung refresh rate 90 Hz yang mulus, namun resolusinya dibatasi pada 720p, bukan full HD.
Siapakah yang membuat ponsel ini?
Dengan strategi dan spesifikasi yang diusung, target pasar Honor X6B Plus menjadi sangat jelas. Handset ini bukan untuk penggemar teknologi yang mencari performa tercepat atau teknologi terkini.
Melainkan, perangkat ini diperuntukkan bagi pelajar, pengemudi ojek online, pekerja lapangan, atau siapapun yang membutuhkan “ponsel badak” yang fungsional: tidak mudah rusak jika terjatuh, baterainya tahan seharian, dan kameranya bisa diandalkan untuk mengabadikan momen atau dokumen penting.
Sayangnya, untuk saat ini ponsel dengan strategi menarik ini hanya tersedia secara terbatas di Filipina, dan belum ada informasi kapan akan memasuki pasar global, termasuk Indonesia.

