Flagship Mana yang Lebih Oke? – Tekno

by
Flagship Mana yang Lebih Oke? – Tekno

Pahami.id – Tahun ini merupakan pertarungan sengit di dunia smartphone andalan Android. Hampir semua brand besar berlomba-lomba menghadirkan ponsel andalan terbarunya dalam waktu dekat. Dua nama yang kini menarik perhatian adalah vivo


Namun jika dicermati lebih dalam, muncul beberapa perbedaan yang cukup signifikan di antara keduanya. Berikut ulasan lebih detail mengenai perbandingan dan keunggulan masing-masing perangkat:


1. Desain dan bentuk




Baik Vivo X300 maupun Xiaomi 17 hadir dalam ukuran yang hampir sama, yakni berukuran tinggi sekitar 150 mm dan berat di bawah 200 gram. Kedua perangkat ini terasa ringan namun tetap kokoh, dengan tampilan elegan yang menunjukkan karakter premium.


Vivo mengusung desain kaca di bagian depan dan belakang, dibingkai dengan bahan alumunium alloy yang memberikan tampilan modern. Sementara Xiaomi memilih menggunakan kaca dragon crystal pada bagian depan yang dikenal lebih tahan terhadap goresan, serta dibekali bingkai alumunium yang kokoh.


Keduanya memiliki sertifikasi IP68 yang menjamin ketahanan terhadap debu dan cipratan air. Namun nilai lebih dari Vivo hadir dengan sertifikasi IP69 sehingga lebih tahan terhadap pancaran air bertekanan tinggi. Namun bagi sebagian besar pengguna, keunggulan ini mungkin tidak terlalu berpengaruh dalam penggunaan sehari-hari.


2. Layar


Kedua ponsel tersebut menggunakan layar AMOLED LTPO dengan refresh rate 120Hz dan teknologi PWM Dimming 2160Hz, membuat tampilan terasa halus dan nyaman di mata meski dalam kecerahan rendah. Ukuran layar Vivo sedikit lebih besar yakni 6,31 inci, sedangkan Xiaomi hadir 6,3 inci.


Vivo menunjukkan keunggulan dalam tingkat kecerahan, dengan puncaknya mencapai 4.500 nits, melampaui Xiaomi yang mencapai 3.500 nits. Meski demikian, keduanya tetap mampu menampilkan layar yang sangat terang dan jernih di bawah sinar matahari langsung.


Dari segi dukungan visual, keduanya mendukung HDR10+, HDR Vivid, serta pemetaan warna tingkat lanjut. Xiaomi menambahkan Dolby Vision yang memberikan pengalaman menonton lebih sinematik, terutama untuk konten dari platform seperti Netflix atau YouTube. Resolusi kedua layar berkisar 1220-1260p, memastikan teks dan grafik terlihat tajam.


Vivo X300. [Weibo]

3. Kinerja


Vivo X300 mengandalkan Mediatek Dimensity 9500, chip 3nm dengan inti ARM C1 yang beroperasi hingga 4,21GHz. Sedangkan Xiaomi 17 mengandalkan Qualcomm Snapdragon 8 Elite Gen 5 yang juga diproduksi dengan teknologi 3nm dan menggunakan inti Oryon V3 dengan kecepatan hingga 4,6GHz.


Secara teori, arsitektur Snapdragon memiliki keunggulan performa karena memiliki dua core Phoenix L 4.6GHz dan enam core Phoenix M 3.62GHz, didukung GPU Adreno 840 yang dikenal sangat bertenaga untuk kebutuhan gaming dan komputasi berat. Dimensity 9500 sendiri tak kalah saingnya dengan kombinasi C1-ultra 4.21GHz dan C1-premium 3.5GHz, serta GPU ARM G1-ultra yang bertenaga.


Dalam pengalaman penggunaan sebenarnya, keduanya sama-sama memberikan performa mulus, baik saat berpindah aplikasi, bermain game, atau melakukan multitasking berat. Vivo menghadirkan antarmuka Originos 6 berbasis Android 16 yang dikenal ringan dan elegan, sedangkan Xiaomi dengan Hyperos 3 menawarkan banyak opsi penyesuaian serta pengalaman pengguna yang stabil dan cepat.


4. Kamera


Bagian kamera menjadi salah satu faktor pembeda utama. Vivo X300 dilengkapi dengan sistem kamera yang sangat ambisius: Sensor Utama 200mp dengan OIS, Lensa Telefoto Periskop 50mp, dan Ultrawide 50mp. Semua lensa disetel oleh Zeiss, lengkap dengan lapisan Zeiss T, autofokus laser, serta LUT 3D profesional untuk akurasi warna alami.


Sementara itu, Xiaomi 17 mengambil pendekatan yang lebih konservatif dengan tiga sensor 50MP yang dikembangkan bersama Leica.


Kedua sistem kamera menghasilkan foto dan video berkualitas tinggi, meskipun karakteristik warnanya berbeda. Vivo unggul dalam fleksibilitas, terutama dengan dukungan aksesoris eksternal seperti telephoto extender yang memungkinkan hasil zoom optik hingga 200mm.


Untuk kamera depannya sama-sama menggunakan sensor 50MP dengan dukungan perekaman video 4K, namun Xiaomi menambahkan HDR10+ dan gyro-EIS untuk hasil video yang lebih stabil dan dinamis.


5. Baterai dan pengisian daya


Dari segi daya, Xiaomi 17 memimpin berkat baterai 7.000mAh yang mendukung 100W Wired, 50W Wireless, dan 22,5W Reverse Wireless Charging.


Vivo X300 memiliki baterai 6.040mAh, sedikit lebih kecil, namun masih mampu bertahan lebih dari seharian penggunaan aktif. Ini mendukung pengisian daya nirkabel dan Kabel 40W dan 40W. Meskipun daya tahan Vivo tetap mengesankan, Xiaomi jelas unggul dalam hal kapasitas pengisian daya dan fleksibilitas.


Xiaomi 17. [Xiaomi]
Xiaomi 17. [Xiaomi]

6. audio dan konektivitas


Kedua ponsel dilengkapi jack audio 3,5 mm, namun dilengkapi dengan speaker stereo berkualitas tinggi. Xiaomi menambahkan dukungan suara Dolby Atmos dan Snapdragon dengan output Hi-RES 24-bit/192kHz, menjadikannya unggulan bagi pecinta audio. Vivo tetap menghadirkan suara jernih meski tanpa sertifikasi Dolby.


Sedangkan untuk konektivitas, keduanya berada pada level tertinggi dengan Wi-Fi 7, Bluetooth 5.4, NFC, IR Blaster, dan GPS Multi-band. Vivo menawarkan dukungan ESIM internasional, sedangkan Xiaomi memberikan nilai tambah berupa output DisplayPort melalui USB-C sehingga ponsel bisa terhubung langsung ke monitor eksternal.


Baik Vivo X300 dan Xiaomi 17 mewakili dua filosofi berbeda dalam merencanakan ponsel kompak andalan di tahun 2025.


Vivo memiliki lebih dari segi tampilan dan fotografi, dimana layarnya lebih cerah, desainnya elegan, dan kemampuan kameranya luar biasa berkat kolaborasi dengan Zeiss. Ideal bagi pengguna yang mengutamakan keindahan visual dan pengalaman fotografi profesional.


Di sisi lain, Xiaomi 17 lebih kuat dari segi daya tahan, performa, dan audio. Kapasitas baterai yang besar, penyetelan Leica, dan chip Snapdragon generasi terbaru menjadikannya pilihan ideal bagi pengguna aktif yang menginginkan perangkat serbaguna.