Kiat Mencegah Anak Jadi Korban Kekerasan Seksual – Gaya

by

Indonesia. Bersama, Jakarta – Dokter Spesialis Anak Eva Devita menjelaskan tentang pencegahan kekerasan seksual pada anak-anak harus dimulai dengan pendidikan tentang bagaimana ia merawat bagian-bagian tubuhnya.

“Atau orang tua dididik untuk memberikan pendidikan seksual anak-anak, yaitu agar anak-anak mengetahui bagian-bagian pribadi dari tubuhnya,” ujar Ketua Satgas Perlindungan Anak Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) itu.

Orang tua juga perlu mendidik anak tentang bagian tubuh yang tidak bisa dilihat orang lain, yang boleh disentuh orang lain dan apa yang harus dilakukan ketika seseorang ingin melihat atau menyentuh area pribadi tersebut. Anak-anak harus diajari bahwa tidak seorang pun boleh mencium bibir, menyentuh alat kelamin, bokong. Menurut Eva, hanya ibu dan dokternya saja yang boleh bertemu. Kalau ada yang mau pegang, difoto, disuruh buka baju, anak-anak harus diajari lari sambil teriak-teriak dan lapor ke orang dewasa terdekat.

“Maka orang dewasa di sekitar anak harus mewaspadai kekerasan seksual yang mungkin terjadi di lingkungan sekitar agar dapat memberikan perlindungan yang mereka butuhkan,” jelasnya.

Memantau penggunaan internet
Eva juga memberikan tips untuk melindungi anak di dunia maya, antara lain mengevaluasi aturan penggunaan internet yang aman dan menyediakan perangkat keamanan untuk komputer, laptop, handphone dan lainnya. Orang tua juga dapat membuat pengaturan pemantauan untuk semua perangkat yang terhubung ke internet, misalnya filter yang sesuai dengan usia dan perangkat pemantauan sehingga mereka dapat memantau aktivitas anak mereka saat berselancar di internet.

Selain itu, bangun kepercayaan dan komunikasi dengan anak. Misalnya dengan mengatur waktu online bersama anak atau sering berdialog tentang apa saja yang dilakukan secara online. Hal lain yang dapat dilakukan orang tua adalah mengajari anak-anak untuk menghindari berbagi informasi pribadi. Ajari anak untuk berpikir sebelum mengunggah, gunakan pengaturan privasi di semua media sosial dan platform game, serta hindari komunikasi dengan orang asing.

“Buatlah kesepakatan tentang aturan penggunaan internet, misalnya diperbolehkan dari jam segitu sampai jam segitu. Ajarkan juga kepada anak-anak untuk bertanggung jawab atas apa yang mereka akses dan mereka harus tahu akibat, bahayanya jika misalnya membuka informasi pribadi,” saran Eva.

Pilihan Editor: Orang Tua Perlu Memantau Perilaku Anak untuk Mencegah Kekerasan Seksual