Pahami.id – Kasing obat sekali lagi menjebak Fashry Albar. Aktris itu ditangkap oleh Metro Metro Barat Satresnarkoba di kediamannya di Lebak Bulus, Jakarta Selatan pada hari Minggu, 20 April 2025.
Menurut Kepala Polisi Metro Jakarta Barat, Komisaris Senior Poly Twedi Bennyahdi Fashry Albar ditangkap karena laporan publik. Bahwa di daerah itu ada penyalahgunaan narkoba.
“Mulai dari informasi publik, ada satu penyalahgunaan narkoba metamfetamin, ganja, kokain dan jenis psikotropika alprazolam,” kata Aditya Bennyahdi Twedi di Polisi Metro Jakarta Barat, Kamis (4/24/2025).
Polisi juga melakukan analisis dan mencari informasi.
“Kemudian tim yang dipimpin oleh Kanit 1 Satresnarkoba dari Polisi Metropolitan Jakarta Barat AKP Viko A. Benaya, Sik, MA pada hari Minggu, 20 April 2025 pukul 21:00, menangkap FA,” kata Twedi Adtyah Bennyahdi.
Dari penangkapan, polisi menemukan beberapa jenis narkoba. Ini sejalan dengan tes urin beberapa kali waktu positif yang berisi beberapa jenis item ilegal.
“Penangkapan, tim menemukan bukti dalam bentuk narkotika metamfetamin, ganja, kokain dan jenis psikotropika alprazolam,” kata Aditya Twedi Bennyahdi.
Aditya’s Twedi menjelaskan secara rinci tentang bukti. Di antaranya adalah 2 paket klip plastik yang mengandung metamfetamin tipe narkotika dengan berat kotor 0,65 gram, 1 paket plastik yang mengandung narkotika ganja dengan berat kotor 1,11 gram.
Lainnya -Ada 2 rolling yang mengandung jenis ganja narkotika dengan berat kotor 0,94 gram, 1 botol gelas yang mengandung kokain nerkotik jenis 3,96 gram, 27 pil alprazolam 1 miligram.
Lanjutkan ke 4 potong kaca yang digunakan, 2 potongan plastik, satu botol bong plastik dengan tutup botol yang dimodifikasi, 1 sendok makan besi, 4 korek api yang dimodifikasi, 1 tas biru, 1 unit ponsel hitam.
Sayangnya, Fashry Albar tidak mengatakan satu kata. Suami Renata Kusmanto hanya tunduk ketika polisi memberikan informasi terkait penangkapan aktor 43 tahun.
Untuk informasi, penangkapan Fashry Albar yang terkait dengan kasus obat hanya dua kali. Tapi dia diintakan dengan kasus ini tiga kali.
Fashry Albar pertama kali menemukan obat -obatan pada tahun 2007. Pada waktu itu, Badan Narkotika Nasional (BNN) mencari rumah Achmad Albar.
Dari pencarian, Bnn menemukan beberapa gram kokain di kamar Fachri Albar.
Fashry Albar kemudian dimasukkan dalam Daftar Pencarian Rakyat (DPO) karena ia terlibat dalam kasus narkoba yang juga melibatkan ayahnya, Ahmad Albar.
Fashry Albar kemudian menyerah pada BNN yang dihadiri oleh pengacara dan beberapa anggota keluarganya, termasuk Camelia Malik dan Harry Capri.
Setelah menjalani pemeriksaan, Fashry Albar dilepaskan karena hasil tes urin negatif dan tidak ada cukup bukti untuk memegang aktor.
Fashry Albar kembali berhubungan dengan narkoba pada tahun 2018. Sebaliknya, putra penyanyi senior Achmad Albar ditangkap oleh polisi Metro Jakarta Selatan di rumahnya.
Polisi menyita klip metamfetamin dengan berat 0,8 gram, 13 dumolid dan perangkap ganja yang digunakan.
Pada waktu itu, Fashry Albar mengakui bahwa ia telah makan ganja sejak 2015, tetapi hal metamfetamin baru sejak 2017.
Fachri Albar kemudian dipulihkan selama tujuh bulan di Rumah Sakit Ketergantungan Obat Cibubur (RSKO), Jakarta Timur.
