Indonesia. Bersama, Jakarta – Dokter Spesialis Kebidanan dan Kebidanan Putri Deva Karimah mengatakan gangguan hasrat seksual (HSDD) yang menyebabkan berkurangnya hingga hilangnya hasrat berhubungan seks dan berfantasi dengan pasangan dalam waktu yang lama, dapat dipicu oleh masalah psikologis atau mental, seperti trauma, masalah dengan pasangan, faktor sosial seperti wanita bekerja yang sangat sibuk terutama pada wanita paruh baya.
Selain itu, hal ini juga bisa disebabkan oleh masalah medis seperti perubahan hormonal pada wanita sebelum dan selama menopause. Penurunan hormon estrogen menyebabkan kurangnya lubrikasi pada vagina dan menyebabkan nyeri saat berhubungan seksual (dispareunia). Gangguan pada sistem kerja otak, riwayat operasi pada organ reproduksi, dan konsumsi obat-obatan tertentu juga bisa menjadi faktor pencetus.
Disebabkan oleh obat-obatan
Ada juga pemicu HSDD lain seperti senyawa organik di otak yang disebut neurotransmiter tidak aktif, yang mengganggu hasrat dan fungsi. seksual dan masalah tidur yang menyebabkan kelelahan. Faktor lain bisa jadi efek dari beberapa obat, seperti antidepresan, obat kemoterapi, dll. Kemudian beberapa penyakit penyerta seperti diabetes, gangguan jantung, gangguan pencernaan (IBD), kanker, dll. Kehamilan, persalinan atau menyusui juga bisa menjadi pemicu.
Menurut Putri, penderita HSDD tidak perlu khawatir karena masalah ini bisa diatasi dengan mengetahui penyebabnya terlebih dahulu. Cara mengatasi dan mengobati kondisi ini memerlukan pendekatan medis dan psikologiserta keinginan suami dan istri.
“Jadi, jika Anda mulai mengalami gejala keengganan berhubungan seks dengan pasangan, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter kandungan dan kandungan, andrologi dan seksolog, atau psikiater/psikiater,” sarannya.
Pilihan Editor: HSDD Bikin Malas Berhubungan Seks, Apa Itu?