13 Februari Sebagai Hari Persatuan Farmasi Indonesia, Simak Sejarahnya – Gaya

by

Indonesia. Bersama, Jakarta -Hari Persatuan farmasi Indonesia diperingati setiap tanggal 13 Februari. Pada tahun 2023 apotek Indonesia akan berusia 76 tahun. Bidang farmasi bekerja pada keefektifan dan keamanan dalam penggunaan obat yang akan digunakan oleh dokter untuk diberikan kepada pasien.

Dikutip dari situs resmi iai.id Persatuan Apoteker Indonesia (PAFI) didirikan di Yogyakarta pada tanggal 13 Februari 1946 oleh Zainal Abidin yang kemudian diangkat sebagai ketua PAFI. Pada tanggal itu, pakar farmasi bertemu di Hotel Merdeka Yogyakarta. PAFI merupakan wadah berkumpulnya profesi asisten apoteker, apoteker, dan tenaga teknis di bidang farmasi. Tanggal tersebut akhirnya ditetapkan sebagai Hari Asosiasi Farmasi Indonesia.

Seorang apoteker harus memenuhi syarat untuk meresepkan obat dan menyediakan obat bebas untuk penyakit ringan. Apoteker juga melakukan pengawasan terhadap obat yang diberikan kepada pasien serta memberikan saran atau nasihat tentang pola hidup sehat.

A ahli farmasi memiliki pekerjaan atau dibutuhkan di klinik, rumah sakit, dan laboratorium penelitian. Oleh karena itu, peran apoteker dianggap sangat penting bagi kesehatan suatu negara. Peringatan Hari Ikatan Apoteker Indonesia merupakan tanda dan pengingat akan pentingnya kefarmasian dan peran apoteker dalam kesehatan serta menumbuhkan rasa kesadaran profesional di bidang kefarmasian.

Tugas Apoteker

Berikut beberapa tugas apoteker yang diambil dari www-liveabout.com

Konsultasi dengan pasien tentang kesehatan umum

Tetap sehat membutuhkan lebih dari sekedar minum obat resep. Apoteker dapat membantu pasien sembuh dan terhindar dari penyakit dengan berbagi saran penggunaan obat non resep, mengkonsumsi suplemen kesehatan seperti vitamin, menggunakan produk kesehatan herbal dan alami, berolahraga dan menjaga pola makan yang baik.

Pengaturan Resep

Ketika pesanan resep tidak jelas atau berpotensi membahayakan pasien, perlu untuk mengkonfirmasi dosis dan formulasi misalnya, cairan atau tablet, serta apakah produk bermerek diperlukan atau apakah dapat diganti dengan obat generik yang setara.

Konseling Pasien

Ini melibatkan lebih dari sekadar menginformasikan tentang reaksi merugikan dan interaksi dengan obat lain, makanan, alkohol, dan minuman lain seperti jus jeruk bali. Konseling termasuk melatih pasien tentang bagaimana dan kapan harus mengambil dosis, menindaklanjuti dengan pasien untuk melihat apakah obat tersebut bekerja, berbagi tip tentang cara meminimalkan efek samping sambil memaksimalkan manfaat dan mendengarkan semua kekhawatiran pasien.

YOLANDA AGNE

Pilihan Editor: Menperin: Industri Farmasi Kuasai Pasar Dalam Negeri, Tapi 90 Persen Bahan Baku Masih Impor

Selalu update informasi terbaru. Tonton berita terhangat dan berita pilihan di saluran Telegram “tempo.co Memperbarui”. klik bergabung.