sumber gambar, AFP
Mahasiswa menggelar demonstrasi di Chinese University of Hong Kong.
Mahasiswa Hong Kong melanjutkan protes mereka dengan mengunjungi kantor-kantor pemerintah untuk mengikutinya
pawai besar menuntut demokrasi pada Senin (22/09).
Ratusan mahasiswa mulai berkumpul sejak dini hari di Taman Tamar yang terletak di pusat kota. Aksi mereka memasuki hari kedua boikot kuliah selama seminggu.
Sepanjang hari mereka berencana berpidato di Taman Tamar yang berhadapan langsung dengan kantor pemerintahan.
Mereka memprotes keputusan China baru-baru ini tentang mekanisme pemilihan pemimpin Hong Kong. Berdasarkan putusan ini, calon yang akan mengikuti pemilihan perlu mendapat persetujuan lebih dari setengah jumlah anggota badan penamaan yang dibentuk.
Mekanisme baru untuk memilih pemimpin Hong Kong rencananya akan diterapkan pada pemilu 2017.
Pada Selasa pagi (23/09) sekelompok mahasiswa bentrok dengan aparat keamanan saat hendak mendekati CY Leung saat pimpinan Hong Hong hendak meninggalkan kantor.
Federasi Mahasiswa Hong Kong mengatakan Leung mengabaikan kehadiran mahasiswa.
Namun juru bicara Leung mengatakan Leung bermaksud menerima surat petisi dari para mahasiswa namun kemudian meninggalkan lokasi karena kekacauan.
Leung mengatakan kepada wartawan bahwa dia bersedia mendengarkan suara siswa, tetapi menekankan bahwa Beijing telah mengambil keputusan dan Hong Kong akan tetap mengikuti sistem pemilihan langsung.
