Organisasi Kesehatan Dunia (SIAPA) mengutuk serangan terhadap Rumah Sakit Indonesia di Gaza, Palestina.
Pejabat WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus menekankan bahwa perawat dan warga sipil tidak boleh menjadi sasaran konflik, terutama ketika berada di dalam rumah sakit.
“Para petugas kesehatan dan masyarakat tidak boleh terkena kengerian seperti itu, apalagi selama berada di rumah sakit,” kata Tedros melalui akun X miliknya.
Tedros mengatakan WHO terkejut dengan laporan serangan terhadap rumah sakit Indonesia di Gaza.
Sejauh ini, dia mengetahui ada 12 orang meninggal termasuk pasien akibat serangan tersebut.
Sementara itu, pihak Israel mengklaim ada tembakan dari sekitar RS Indonesia yang menyasar tentara mereka.
Alhasil, militer Israel kembali menargetkan sumber api secara spesifik. Israel mengklaim tidak ada tembakan yang dilepaskan langsung ke rumah sakit Indonesia.
Sejauh ini, 12 orang dilaporkan tewas akibat penyerangan yang terjadi di RS Indonesia di Gaza utara, Palestina.
Beberapa di antaranya merupakan pasien yang dirawat di rumah sakit. Ada pejabat kesehatan yang juga menjadi korban.
Secara terpisah, pejabat organisasi relawan kemanusiaan Medical Emergency Rescue Committee (Mer-C) menilai serangan Israel terhadap RS Indonesia di Gaza hanyalah permulaan.
“Ini tentu saja lebih dari persiapan tentara Israel untuk menyerang rumah sakit. Jadi hari ini, ini adalah permulaan dari Israel,” kata Sarbini dalam konferensi pers di Markas Mer-C, Senin (20/11).
Ia membantah RS Indonesia di Gaza digunakan sebagai markas milisi untuk menyerang pasukan Israel.
(CNN/BMW)
[Gambas:Video CNN]
!function(f,b,e,v,n,t,s){if(f.fbq)return;n=f.fbq=function(){n.callMethod?
n.callMethod.apply(n,arguments):n.queue.push(arguments)};if(!f._fbq)f._fbq=n;
n.push=n;n.loaded=!0;n.version=’2.0′;n.queue=[];t=b.createElement(e);t.async=!0;
t.src=v;s=b.getElementsByTagName(e)[0];s.parentNode.insertBefore(t,s)}(window,
document,’script’,’//connect.facebook.net/en_US/fbevents.js’);
fbq(‘init’, ‘1047303935301449’);
fbq(‘track’, “PageView”);