Berita Warga Jepang Panic Buying usai Peringatan Megaquake, Buru Air Kemasan

by


Jakarta, Pahami.id

Penghuni Jepang berkumpul untuk melakukan pembelian panik menyusul peringatan gempa besar atau mega gempa pasca gempa berkekuatan 7,1 SR pada Kamis (8/8) lalu.

Laporan dari AFPSebuah supermarket di Tokyo memasang tanda meminta maaf karena kehabisan produk tertentu, salah satunya adalah air kemasan. Dalam artikel tersebut, supermarket mengatakan pembelian air kemasan akan dibatasi karena stok yang “tidak stabil”.


Situs web raksasa e-commerce Jepang, Rakuten, pada Sabtu (10/8) juga menampilkan sejumlah produk yang memimpin daftar barang paling banyak dicari saat ini. Produk-produk tersebut antara lain toilet portabel, makanan kaleng, dan air minum kemasan.

Situasi serupa juga terjadi di kalangan ritel. Para pengecer di sepanjang pantai Pasifik melaporkan bahwa persediaan produk-produk yang berkaitan dengan antisipasi bencana sangat dicari oleh penduduk.

Pembelian panik atau aktivitas menyembunyikan barang-barang tersebut terjadi setelah Badan Meteorologi Jepang mengeluarkan peringatan potensi gempa besar di Palung Nankai pada Jumat (9/8).

Peringatan itu dikeluarkan sehari setelah Prefektur Miyazaki diguncang gempa berkekuatan 7,1 skala Richter yang memicu gelombang tsunami setinggi antara 10-50 sentimeter.

Pada hari Jumat, gempa berkekuatan 5,3 skala Richter mengguncang wilayah Kanazawa di Tokyo, memicu alarm darurat dan menghentikan operasi kereta api berkecepatan tinggi.

Meski begitu, mayoritas seismolog yakin gempa hari Jumat itu tidak ada hubungannya dengan potensi gempa besar di Palung Nankai.

Palung Nankai adalah “zona subduksi” yang terletak di antara dua lempeng tektonik di Samudera Pasifik. Beberapa gempa bumi besar telah terjadi di wilayah ini di masa lalu.

Orang-orang melakukannya pembelian panik umumnya tinggal di dekat daerah tersebut. Pihak berwenang Jepang juga meminta warganya untuk tidak menimbun atau membeli barang-barang yang akan menyebabkan kekurangan stok.

(pagi/siang)