Jakarta, Pahami.id —
Memilih untuk pemilu Presiden baru Iran yang berakhir pada Sabtu (29/6) pagi waktu Iran. Proses tersebut rampung setelah diperpanjang sebanyak tiga kali selama enam jam sejak Jumat (28/6).
Pemilu tersebut digelar setelah Ebrahim Raisi tewas dalam kecelakaan helikopter pada Mei 2024. Iran memilih dari empat kandidat yakni Mohammad Baqer Qalibaf, Saeed Jalili, Masoud Pezeshkian, dan Mostafa Pourmphammadi.
Pihak berwenang mengatakan hasil penghitungan awal akan diumumkan pada hari Sabtu, tanpa menyebutkan secara spesifik kapan pengumuman tersebut akan dilakukan.
Reuters melaporkan bahwa pemilu Iran sepertinya tidak akan membawa perubahan besar dalam kebijakan Republik Islam, namun hasilnya dapat mempengaruhi suksesi Ayatollah Ali Khamenei, pemimpin tertinggi Iran yang berkuasa sejak tahun 1989.
Al Jazeera melaporkan, dari empat kandidat, Saeed Jalili memenuhi banyak kriteria ketika melihat calon pemenang, setidaknya dari segi dukungan kelembagaan. Dia memiliki hubungan kuat dengan pemimpin tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei dan Korps paramiliter Angkatan Bersenjata Iran.
Politisi konservatif yang menjabat Sekretaris Dewan Keamanan Iran dari 2007 hingga 2013 ini juga dekat dengan mendiang presiden Ebrahim Raisi.
Pemilu tersebut bertepatan dengan meningkatnya ketegangan regional atas serangan Israel terhadap sekutu Iran, Hamas, di Gaza dan Hizbullah di Lebanon. Ada juga peningkatan tekanan Barat terhadap Iran atas pesatnya perkembangan program nuklirnya.
Presiden mendatang diperkirakan tidak akan mengambil tindakan besar terhadap program nuklir Iran atau mendukung kelompok milisi di Timur Tengah, karena Khamenei bertanggung jawab atas semua urusan penting negara.
Namun, presiden menjalankan pemerintahan sehari-hari dan dapat mempengaruhi kebijakan luar negeri dan dalam negeri Iran.
Pemilihan presiden Iran semula dijadwalkan berlangsung pada tahun 2025, namun diundur setelah Presiden Ebrahim Raisi tewas dalam kecelakaan helikopter pada Mei lalu.
Helikopter yang membawa presiden jatuh di kawasan pegunungan dan hutan di barat laut Iran dalam perjalanan kembali ke Tabriz, ibu kota provinsi Azerbaijan Timur Iran.
Selain Raisi, tujuh orang lainnya termasuk Menlu Hossein Amirabdollahian tewas.
(Reuters/Kris)
