Berita Voting DK PBB atas Gaza Tunggu Pertemuan Blinken dengan Menteri Arab

by


Jakarta, Pahami.id

pemungutan suara Dewan Keamanan PBB atas tuntutan gencatan senjata kemanusiaan di tengah agresi militer Israel ke Palestina ditunda beberapa jam pada Jumat (8/12).

Penundaan tersebut dilakukan, seperti dilansir Reuters, hingga diadakannya pertemuan antara para menteri Arab dan Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken.


DK PBB yang beranggotakan 15 orang ini akan melakukan pemungutan suara terlebih dahulu terhadap rancangan singkat resolusi tersebut pada Jumat (8/12) pagi waktu setempat.

Namun rencana tersebut ditunda atas permintaan Uni Emirat Arab yang menyerahkan rancangan resolusi tersebut dengan dukungan negara-negara Arab dan Organisasi Kerja Sama Islam (OKI).

Untuk dapat diadopsi, sebuah resolusi memerlukan setidaknya sembilan suara setuju dan tidak ada hak veto dari lima anggota tetap; Amerika Serikat, Rusia, Cina, Prancis, atau Inggris.

AS sebelumnya mengatakan pihaknya tidak mendukung tindakan lebih lanjut yang dilakukan dewan tersebut saat ini.

[Gambas:Video CNN]

Dewan tersebut sekarang dijadwalkan untuk melakukan pemungutan suara segera setelah Blinken dijadwalkan bertemu dengan para menteri dari Mesir, Yordania, Qatar, Arab Saudi, Otoritas Palestina dan Turki di Washington.

AS dan Israel sebelumnya menentang gencatan senjata dalam perang di wilayah Palestina di Gaza karena mereka yakin hal itu hanya akan menguntungkan kelompok militan Islam Hamas.

Namun, Washington kini mendukung penghentian pertempuran untuk melindungi warga sipil dan mengizinkan pembebasan sandera yang disandera Hamas dalam serangan mematikan terhadap Israel pada 7 Oktober.

Partai Biden berulang kali menegaskan dan mendesak Israel untuk benar-benar memperhatikan keselamatan warga sipil di Gaza di tengah serangan brutal. Bahkan AS meminta Israel melakukan hal-hal yang bisa membuktikan niat mereka untuk menjamin keselamatan warga sipil.

AS menawarkan amandemen besar terhadap rancangan undang-undang yang dirancang UEA, termasuk mengutuk “serangan teroris Hamas di Israel, termasuk yang terjadi pada 7 Oktober 2023.” Keputusan itu tidak ditambahkan ke dalam teks yang akan diputuskan pada hari Jumat.

Rancangan tersebut diubah dengan menyatakan bahwa “warga sipil Palestina dan Israel harus dilindungi sesuai dengan hukum kemanusiaan internasional” dan “menuntut pembebasan segera dan tanpa syarat semua sandera.”

Negara-negara Arab juga kembali menyerukan gencatan senjata setelah Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres mengambil langkah yang jarang terjadi pada Rabu (12/6) dengan secara resmi memperingatkan Dewan Keamanan PBB tentang ancaman perang global.

Guterres, yang berulang kali menyerukan gencatan senjata kemanusiaan, akan memberikan pengarahan kepada majelis pada hari Jumat (8/12).

“Kami telah melihat dampaknya di Tepi Barat yang diduduki, Lebanon, Suriah, Irak, dan Yaman. Dalam pandangan saya, jelas ada risiko serius yang memperburuk ancaman yang ada terhadap pemeliharaan perdamaian dan keamanan internasional,” kata Guterres, seperti dilansir dari Antara. Al Jazeera.

“Risiko runtuhnya sistem kemanusiaan pada dasarnya terkait dengan kurangnya keselamatan dan keamanan bagi staf kami di Gaza dan sifat serta intensitas operasi militer yang membatasi akses terhadap orang-orang yang sangat membutuhkan.”

Israel mengatakan 1.200 orang tewas dan 240 orang disandera dalam serangan Hamas 7 Oktober. Israel memfokuskan pembalasannya terhadap Hamas di Gaza, mengebomnya dari udara, melakukan pengepungan dan melancarkan serangan darat.

Kementerian Kesehatan Gaza menyebutkan 17.487 orang tewas hingga Jumat (8/12). Tak hanya itu, sebagian besar dari 2,3 juta warga Gaza terpaksa meninggalkan rumahnya.

(Reuters/Kris)


!function(f,b,e,v,n,t,s){if(f.fbq)return;n=f.fbq=function(){n.callMethod?
n.callMethod.apply(n,arguments):n.queue.push(arguments)};if(!f._fbq)f._fbq=n;
n.push=n;n.loaded=!0;n.version=’2.0′;n.queue=[];t=b.createElement(e);t.async=!0;
t.src=v;s=b.getElementsByTagName(e)[0];s.parentNode.insertBefore(t,s)}(window,
document,’script’,’//connect.facebook.net/en_US/fbevents.js’);

fbq(‘init’, ‘1047303935301449’);
fbq(‘track’, “PageView”);