Berita Venezuela Denda TikTok Rp162 M Imbas Viral Tantangan Berujung Kematian

by


Jakarta, Pahami.id

Mahkamah Agung Venezuela dikenakan denda sebesar US$ 10 juta (sekitar Rp 162 miliar) pada TikTok setelah tantangan viral di platform tersebut menewaskan tiga anak.

Platform media sosial Tiongkok diduga gagal mengendalikan penyebaran tantangan viral yang diduga menyebabkan kematian tiga anak di Venezuela.

Hakim Tania D’Amelio mengatakan perusahaan memiliki waktu delapan hari untuk membayar denda kepada Komisi Komunikasi Nasional (Conatel).


Melansir CNN, Rabu (1/1), pengadilan menjelaskan uang denda tersebut akan digunakan untuk “membayar ganti rugi kepada para korban tantangan viral tersebut”.

Dia juga menuntut platform video tersebut membuka kantor di Venezuela untuk mewakilinya. Pengadilan tidak mengatakan apa konsekuensinya jika TikTok tidak mematuhi putusan tersebut.

CNN telah menghubungi TikTok untuk memberikan komentar. Namun belum ada tanggapan dari pihak perusahaan terkait hal tersebut.

D’Amelio mengatakan tiga anak muda telah meninggal dan banyak lainnya terkena dampak tantangan tersebut, namun tidak memberikan rincian atau merujuk pada kasus tertentu.

Pada bulan November, Presiden Venezuela Nicolás Maduro mengatakan setidaknya dua anak meninggal setelah mengambil bagian dalam tantangan yang melibatkan menghirup zat beracun atau meminum obat darurat tanpa tertidur.

Keputusan pengadilan yang dibacakan oleh D’Amelio mengatakan bahwa TikTok tidak menerapkan “langkah-langkah yang diperlukan dan memadai untuk mencegah penyebaran publikasi yang kontennya menyinggung tantangan viral, yang melanggar sistem hukum di Venezuela.”

Keputusan itu diambil setelah organisasi pendidikan Gerakan Bolivarian Keluarga Aristóbulo Istúriz mengajukan permohonan perlindungan. Menurut D’Amelio, tantangan virus berdampak pada psikologi anak di bawah umur.

Pengadilan menerima permintaan perlindungan tersebut setelah Maduro pada bulan November meminta TikTok menghapus konten yang terkait dengan tantangan viral tersebut.

Pemerintah Venezuela sebelumnya telah mengeluarkan pembatasan pada platform media sosial.

Pada bulan Agustus, Maduro mengumumkan bahwa Conatel telah menangguhkan akses ke jejaring sosial X selama 10 hari, setelah pemiliknya Elon Musk mempertanyakan hasil pemilihan presiden pada 28 Juli.

Namun, banyak warga Venezuela yang masih dapat mengakses X dengan menggunakan Virtual Private Network (VPN) untuk menyembunyikan alamat IP mereka.

(tim/dmi)