Berita USU Kuliah Daring, 735 Polisi Siaga di Ambon

by
Berita USU Kuliah Daring, 735 Polisi Siaga di Ambon


Jakarta, Pahami.id

Universitas Sumatra Utara (USU) Ambil langkah yang diantisipasi dengan memindahkan semua kegiatan kuliah ke sistem online mulai 1-4 September 2025.

Keputusan ini diambil setelah peningkatan gelombang demonstrasi Di beberapa kota besar, termasuk Jakarta, Yogyakarta, Bandung, Makassar, Surabaya dan Medan.

Dalam pengumuman resmi tanggal 31 Agustus 2025 berjumlah tahun 19889/UN5.1.R1/PK.01/2025, Wakil Rektor USU I, Edy Ikhsan, menekankan bahwa semua kuliah akan dilakukan secara online melalui platform E-Hearing atau pembelajaran yang ditunjuk.


“Siswa juga disarankan untuk membatasi kegiatan di kampus dan lokasi publik, serta menjaga kesehatan dan keselamatan mereka,” kata Edy Senin (1/9).

USU juga memastikan bahwa semua informasi resmi yang terkait dengan pengembangan situasi sosial akan disampaikan melalui situs web resmi universitas dan media sosial resmi USU.

“Siswa diharapkan untuk secara aktif memantau pengumuman lebih lanjut agar tidak merilis informasi penting. Keputusan ini diambil sebagai bentuk kepedulian universitas untuk keselamatan komunitas akademik di tengah dinamika sosial -politik,” katanya.

Secara terpisah, Universitas Muhammadiyah Sumatra Utara (UMSU) tidak mengambil langkah yang sama. Kepala Public Relations UMSU Priyadi, menjelaskan bahwa siswa UMSU masih dalam liburan semester sampai minggu ketiga September.

“UMSU masih di semester dari akhir Juli hingga minggu ketiga September, jadi tidak ada kebijakan untuk memindahkan sistem kuliah secara online,” katanya.

Diketahui bahwa demonstrasi telah terjadi di beberapa daerah sejak Selasa (8/26/2025). Demonstrasi dilakukan sebagai bentuk frustrasi publik atas tunjangan mewah DPR dan persatuan kematian sopir taksi sepeda motor online Affan Kurniawan yang dilakukan oleh kendaraan taktis Brimob selama demonstrasi.

Sementara itu, total 735 co -staff dimobilisasi untuk mendapatkan demonstrasi siswa yang terkait dengan kematian Ojol sampai peningkatan dukungan gaji DPR yang diadakan di Ambon, Maluku.

Demostrasi direncanakan akan dimulai pada 09.40 kecerdasan di beberapa titik, yaitu Gedung Polisi Distrik Maluku, Gedung Polisi Maluku Maluku, Gedung Polisi Maluku, Gedung Maluku.

“Untuk memperkuat demonstrasi militer melibatkan sekitar 735 anggota TNI dan Poli,” kata Komisaris Polisi Distrik Maluku Rosita Umagi, Senin (1/9).

Dia kemudian mengimbau koordinator lapangan (Corlap) dan preman untuk berpidato sopan dan tidak memicu publik.

Demonstrasi di ibukota wilayah Maluku melibatkan 570 orang. Mereka terdiri dari Cabang Kepulauan Bem, Wilayah Maluku, OKP Alliance, Manajemen Lembaga Konsultasi, Koalisi Pemuda Maluku, DPW Dewan Kepemimpinan Regional Pionir untuk Maluku DPW.

Dalam demonstrasi mereka menyuarakan delapan poin klaim. Pertama, selidiki kasus kekerasan dan pembunuhan orang -orang termasuk kasus para korban dan menuntut penangkapan orang -orang yang terlibat.

Kedua, reformasi sistem di seluruh polisi negara itu dan mendesak DPR/DPRD untuk mempertahankan mandat rakyat.

Ketiga, penolakan upah kenaikan dan tunjangan pajak kebijakan elitik baru dan baru yang meningkatkan penderitaan orang kecil dan aset bersertifikat.

Keempat, membatalkan hukum pekerjaan (omnibuslaw) karena membahayakan pekerja, komunitas kecil dan mengancam lingkungan.

Kelima, hukum pekerja regional yang disetujui dan reformasi sistem Polri sebagai solusi struktural untuk keadilan bagi pulau -pembaruan dan memperbarui lembaga kepolisian.

Keenam, menyelidiki dan menghapus izin PT baru dan PT Waragonda dan dua anggota tradisional tradisional tradisional di distrik Tehoru, Pusat Maluku yang ditahan oleh pihak berwenang.

Ketujuh, menangani masalah lingkungan Tambang Botak Gold Maluku yang menggunakan bahan kimia berbahaya dan merusak ekosistem

Akhirnya, mendorong pengembangan ekonomi rakyat Maluku melalui perikanan sagu yang turun dan mengevaluasi proyek pelabuhan baru Maluku untuk benar -benar mendukung masyarakat.

(Fnr/sai/isn)