Jakarta, Pahami.id –
Perdana Menteri Italia Giongia meloni Mendorong kemarahannya setelah situs porno dikatakan telah menampilkan foto -foto tekniknya dan beberapa wanita terkenal lainnya, lengkap dengan pernyataan dan serangan seksis.
Forum ini dikenal sebagai Phica, diambil dari istilah “figur” yang berarti “vagina” dalam bahasa Italia, dan telah ditutup pada hari Kamis (8/28) oleh manajernya setelah menerima kritik yang luas.
Ketika ditutup, forum dilaporkan memiliki ratusan ribu pelanggan, dikutip dari CNN. Manajer berpendapat bahwa pengguna melanggar aturan forum.
Pelanggan forum dicurigai mengambil gambar wanita dari media sosial atau sumber publik, kemudian mengedit dan mendistribusikan deskripsi misoginis.
Selain meloni, foto -foto itu juga dikatakan sebagai nama saudara perempuannya, Arianna Meloni, yang merupakan politisi saudara -saudara partai Italia, serta beberapa selebriti dan politisi lainnya.
“Saya jijik dengan apa yang terjadi, dan saya ingin menyampaikan persatuan dan dukungan kepada semua wanita yang dihina, dilecehkan, dan dilanggar oleh manajer forum ini dan penggunanya,” kata Meloni kepada surat kabar Corriere Della Sera.
Dia menambahkan, “Sangat menyedihkan melihat bahwa pada tahun 2025 masih ada orang yang secara alami dianggap merendahkan martabat wanita dan menyerang mereka dengan seksis dan penghinaan kasar, sambil bersembunyi di balik nama dan keyboard mereka.”
Meloni juga mengacu pada pentingnya perlindungan data pribadi dan privasi di era digital. Menurutnya, fenomena ini tidak lagi disebabkan oleh “balas dendam,” tetapi menunjukkan risiko yang lebih besar di zaman modern.
Italia sendiri memiliki undang -undang “balas dendam” yang disetujui pada tahun 2019. Aturan ini menentukan penyebaran konten seksual ilegal dapat dijatuhi hukuman hingga enam tahun penjara.
Arianna Meloni, seorang saudara perempuan dan kolega politik Giorgia, juga mengutuk forum. Dia menyebut kasus ini yang mencerminkan “kebiasaan klik yang buruk, yang memata -matai kehidupan pribadi, menghina, menatap, menghancurkan kehidupan orang, dan meremehkan pencapaian sejati wanita dari kerja keras setiap hari.”
Kasus PHICA ini sekali lagi memicu debat feminis di Italia. Skandal itu muncul hanya seminggu setelah halaman Facebook Italia yang berisi ribuan unggahan pria yang menyebarkan foto pasangan, kerabat, dan wanita lain tanpa izin, juga ditutup karena kemarahan publik dan beberapa laporan kepada polisi.
(ZDM/BAC)