Jakarta, Pahami.id —
Komandan Angkatan Darat di Lebanon Selatan Hizbullah yang tewas dalam serangan itu IsraelIbrahim Aqil, dimakamkan pada Minggu (22/9). Pemakamannya dihadiri ribuan pelayat
Banyak perempuan dan laki-laki berpakaian hitam berbondong-bondong ke Beirut untuk menghadiri pemakaman Aqil.
Beberapa warga membawa foto anggota Hizbullah lainnya yang tewas dalam serangan Israel pekan lalu.
Sementara itu, anggota milisi terlihat mengenakan seragam militer dan baret merah. Mereka berbaris di depan, dan beberapa lainnya membawa peti mati. Peti mati itu ditutupi dengan bendera khusus Hizbullah berwarna kuning.
Upacara pemakaman berlangsung ketat dan pengamanan diperketat dengan dikelilingi pagar besi.
Salah satu warga yang hadir dalam pemakaman tersebut adalah Amira Makki.
Ia mengaku menghadiri pemakaman tersebut untuk menunjukkan dukungannya terhadap Hizbullah.
“Kami mengorbankan anak dan cucu untuknya,” ujarnya.
Makki membawa foto kakak dan adik iparnya yang tewas dalam serangan Israel beberapa bulan terakhir.
Warga lainnya, kata Fatima, menghadiri pemakaman Aqil adalah sebuah kewajiban.
“Setiap martir melindungi kita,” katanya.
Wakil pemimpin Hizbullah yang jarang tampil di depan umum, Naim Qassem, juga menghadiri pemakaman Aqil.
Qassem menyampaikan pidato dan menyebut Hizbullah “siap menghadapi semua kemungkinan militer” dalam perang dengan Israel.
Massa menyela pidatonya dengan teriakan berkala.
“Matilah Amerika, matilah Israel!” kata mereka, dikutip dari AFP.
Aqil adalah salah satu pemimpin besar Hizbullah. Dia juga memimpin unit elit Radwan dan telah masuk dalam daftar sanksi AS selama hampir satu dekade.
Dia terbunuh dalam serangan Israel di Beirut pekan lalu. Serangan Israel ke Beirut terjadi setelah ribuan pager dan perangkat elektronik lainnya meledak di Lebanon.
Hizbullah mencurigai Israel berada di balik ledakan tersebut. Milisi ini kemudian meluncurkan roket ke Negara Zionis.
Israel tidak tinggal diam. Mereka merespons dengan lebih brutal dan menargetkan pangkalan militer Hizbullah.
Sejak Israel melancarkan invasi ke Palestina, Hizbullah kerap menyerang negara tersebut.
Mereka bersikeras tidak akan berhenti menyerang Israel sampai mereka meninggalkan Palestina.
(isa/bac)