Jakarta, Pahami.id —
Universitas Pancasila (UP) mengungkap alasan pemindahan Kabag Humas dan Pentura berinisial RZ setelah diduga menjadi korban. pelecehan seksual yang dilakukan oleh rektor UP nonaktif berinisial ETH.
Plt. Rektor UP Sri Widyastuti mengatakan pengalihan tersebut dilakukan berkaitan dengan proses akreditasi yang sedang dilakukan di program pasca sarjana UP.
Jadi kita butuh personel untuk menyelesaikan akreditasinya. Jadi ketika dibutuhkan satuan kerja, kami dari rektorat akan mendukung tim yang akan membantu tim akreditasi tersebut, kata Sri dalam konferensi pers di Universitas Pancasila, Jakarta Selatan, Selasa (27). ). /2).
“Iya, kekurangan tenaga kerja di sekolah pascasarjana sebenarnya seperti itu,” lanjutnya.
Sri tidak menjawab tegas apakah mutasi tersebut ada kaitannya dengan dugaan pelecehan seksual yang terjadi. Ia mengklaim, saat itu pihak rektorat bidang akademik belum menerima laporan terkait dugaan pelecehan seksual yang terjadi.
<!–
/4905536/CNN_desktop/cnn_nasional/static_detail
–>
Sri menegaskan, rektorat bidang akademik hanya sebatas memberikan bantuan tenaga kerja untuk akreditasi saat melaksanakan mutasi.
“Saat itu kami akademisi belum menerima laporan tersebut. Sesuai dengan peran kami di bidang akademik untuk persyaratan akreditasi, kami menyediakan tenaga,” ujarnya.
Sebelumnya, mutasi tersebut diungkap kuasa hukum korban, Amanda Manthovani saat dilimpahkan ke Polda Metro Jaya. Amanda menuturkan, korban berinisial RZ mendapat surat mutasi dan penurunan pangkat pada 20 Februari 2023 setelah diduga menjadi korban pelecehan yang dilakukan ETH.
Atas kejadian tersebut, korban yang merasa dirugikan akhirnya melapor ke Polda Metro Jaya, kata Amanda kepada wartawan, Jumat (23/2).
Bahas kasus pelecehan Rektor di rumah Agum Gumelar
Yayasan Pendidikan dan Pengembangan Universitas Pancasila (YPPUP) mengungkap di mana kasus dugaan pelecehan seksual yang melibatkan Rektor UP ETH nonaktif itu dibahas.
Sekretaris YPPUP Yoga Satrio mengatakan, diskusi salah satunya digelar di rumah Jenderal TNI (Purn) Agum Gumelar selaku Pembina YPPUP. Yoga menjelaskan, pertemuan selanjutnya dilaksanakan di rumah Pengurus YPPUP, Siswono Yudo Husodo.
“Yayasan bertemu dari Sabtu lalu Minggu di rumah Pak Agum Gumelar. Kemudian Senin lalu di kantor Pak Siswono, kami memperhatikan dan sangat prihatin dengan kejadian kasus ini,” kata Yoga.
“Karena (Universitas) Pancasila akreditasinya unggul dan hampir 70 persen. Prodinya juga unggul, sayang sekali jika ada masalah akreditasi yang begitu bagus,” lanjutnya.
Yoga mengatakan bahwa ETH harus mengakhiri masa jabatannya sebagai rektor pada 14 Maret. Namun, kasus ini berarti ETH harus dinonaktifkan sebagai kanselir.
Jadi Pak Edie Toet, sebenarnya akan berakhir pada 14 Maret 2024, namun mengingat situasi ini dan untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan, maka rapat Senin memutuskan untuk menonaktifkannya hingga 14 Maret, ujarnya.
YPPUP juga telah menunjuk Wakil Rektor Bidang Akademik, Prof Dr Sri Widyastuti sebagai Pj. Rektor. Keputusan tersebut berdasarkan rapat pleno yang digelar pada Senin (26/2).
(mab/DAL)
!function(f,b,e,v,n,t,s){if(f.fbq)return;n=f.fbq=function(){n.callMethod?
n.callMethod.apply(n,arguments):n.queue.push(arguments)};if(!f._fbq)f._fbq=n;
n.push=n;n.loaded=!0;n.version=’2.0′;n.queue=[];t=b.createElement(e);t.async=!0;
t.src=v;s=b.getElementsByTagName(e)[0];s.parentNode.insertBefore(t,s)}(window,
document,’script’,’//connect.facebook.net/en_US/fbevents.js’);
fbq(‘init’, ‘1047303935301449’);
fbq(‘track’, “PageView”);