Jakarta, Pahami.id —
Presiden Joko Widodo selamat atas pilihanmu Masoud Pezeshkian sebagai Presiden Irandalam pemilu yang digelar Jumat (5/7) lalu.
Selamat atas terpilihnya Masoud Pezeshkian sebagai Presiden Republik Islam Iran ke-9, tulis Jokowi di akun X @jokowi pada Selasa (9/7) malam WIB.
Dalam cuitannya, Jokowi berharap hubungan bilateral Indonesia dan Iran semakin maju, termasuk di bidang kesehatan. Jokowi juga berharap Iran semakin meningkatkan kontribusinya terhadap perdamaian dunia.
Saya yakin di bawah kepemimpinan Presiden Pezeshkian, kerja sama Indonesia-Iran, termasuk di bidang kesehatan, akan semakin maju, tulis Jokowi.
“Dan Iran juga dapat meningkatkan kontribusinya terhadap perdamaian dunia,” tambahnya.
Masoud Pezeshkian memenangkan putaran kedua pemilihan presiden Iran. Ia memperoleh 16,3 juta suara.
Kementerian Dalam Negeri mengumumkan bahwa Pezeshkian telah mengalahkan saingannya, Saeed Jalili yang konservatif garis keras.
“Dengan memperoleh suara mayoritas pada hari Jumat, Pezeshkian telah menjadi Presiden Iran berikutnya,” demikian pernyataan Kementerian Dalam Negeri Iran, seperti dilansir Al-Jazeera.
Penghitungan suara resmi menunjukkan Pezeshkian sebagai pemenang dengan 16,3 juta suara atau 53,7 persen suara, sedangkan saingannya Saeed Jalili memperoleh 13,5 juta atau 44,3 persen suara.
Masoud Pezeshkian adalah mantan menteri kesehatan di bawah Presiden reformis Mohammad Khatami (2001-2005). Ia mewakili kota Tabriz di parlemen Iran sejak 2008.
Pezeshkian adalah seorang ahli jantung yang mengepalai Universitas Ilmu Kedokteran Tabriz, salah satu institusi medis terkemuka di Iran utara.
Ia menjadi populer di kalangan masyarakat setelah menentang tindakan represif terhadap pengunjuk rasa pro-demokrasi pada tahun 2009 dan kekerasan moral polisi pada tahun 2022 setelah kematian Mahsa Amini.
Pezeshkian mulai mengabdikan sebagian besar waktunya untuk politik setelah kehilangan istri dan salah satu anaknya dalam kecelakaan mobil pada tahun 1994. Ia mencalonkan diri sebagai presiden Iran pada pemilihan presiden tahun 2013 dan 2021, namun kalah suara.
Pezeshkian menyatakan akan lebih terbuka terhadap hubungan diplomatik dengan dunia, termasuk Barat. Ia juga bermaksud memulai reformasi di bidang ekonomi dan budaya.
Dia menunjukkan bahwa mencapai tingkat pertumbuhan delapan persen tidak mungkin terjadi tanpa membuka perbatasan.
Pezeshkian juga sangat mendukung perjanjian nuklir tahun 2015 yang dicapai antara Iran dan negara-negara besar pada masa pemerintahan Rouhani.
(Dna)