Jakarta, Pahami.id —
Presiden Amerika Serikat (AS) dipilih Donald Trump menunjuk mantan bos intelijen Richard Grenell sebagai Utusan Presiden untuk Misi Khusus.
Grenell akan membahas kebijakan yang berkaitan dengan musuh-musuh Amerika Serikat, termasuk Korea Utara dan Venezuela.
“Ric akan bekerja di beberapa lokasi terpanas di dunia, termasuk Venezuela dan Korea Utara,” kata Trump di akun media sosial Truth, dilansir Reuters, Minggu (15/12).
Sumber Reuters di tim transisi Trump mengatakan Grenell juga akan fokus pada ketegangan di Semenanjung Balkan.
Grenell memegang beberapa posisi selama pemerintahan Trump. Ia pernah menjadi Duta Besar AS untuk Jerman, utusan khusus presiden untuk perundingan damai Serbia dan Kosovo, dan direktur intelijen nasional pada 2017-2021.
Setelah mendampingi Trump dalam kampanye tahun ini, Grenell sebenarnya merupakan kandidat kuat Menteri Luar Negeri. Namun posisi tersebut justru diberikan kepada Marco Rubio.
Korea Utara dan Venezuela menjadi perhatian besar bagi pemerintahan Trump. Trump dilaporkan ingin berhubungan kembali dengan pemimpin Korea Utara Kim Jong Un.
Namun, belum diketahui apa tanggapan Kim terhadap niat Trump tersebut. Kim telah mengabaikan upaya komunikasi pemerintahan Joe Biden selama empat tahun. Pada saat yang sama, ia terus memperkuat hubungan dengan Rusia.
Sementara Trump mempunyai catatan hubungan buruk dengan Venezuela. Dia menjatuhkan sanksi berat terhadap negaranya, terutama terkait industri minyak.
Sementara itu, Grenell diketahui pernah menjalin asmara dengan Maduro, pemimpin Venezuela. Belum diketahui apa hasil pertemuan tersebut.
(dhf/DAL)