Jakarta, Pahami.id —
Presiden terpilih Amerika Serikat (AS), Donald Trump telah mengumumkan bahwa ia telah menunjuk ayah mertuanya, pengusaha Amerika-Lebanon Massad Boulos untuk menjabat sebagai penasihat senior presiden dalam urusan Arab dan Timur Tengah.
Mengutip dari Reutersdalam mengunggahnya ke platform Kebenaran Sosial, Trump mengatakan Massad – ayah mertua dari putrinya Tiffany – adalah seorang pengacara terampil dan pemimpin yang dihormati di dunia bisnis, dengan pengalaman luas di arena internasional. Selain itu, Massad juga mendukung kampanye Trump kepada komunitas Arab dan tokoh Muslim Amerika pada pemilu presiden lalu, khususnya di Michigan.
“Dia telah lama mendukung nilai-nilai Partai Republik dan Konservatif, menjadi aset penting bagi kampanye saya, dan memainkan peran penting dalam membangun koalisi baru yang luar biasa dengan Komunitas Arab-Amerika,” tulis Trump.
“Massad adalah negosiator yang terampil dan pendukung setia perdamaian di Timur Tengah. Dia akan menjadi pendukung kuat Amerika Serikat dan kepentingannya, dan saya senang dia ada di tim kami,” tambahnya.
Putri Trump, Tiffany, dan putra Boulos, Michael, menikah di Mar-a-Lago Club milik presiden terpilih AS di Florida pada November 2022. Tiffany dan Michael sebelumnya bertunangan ketika Trump menjadi Presiden AS pada masa jabatan pertamanya.
Kini mendekati masa jabatan keduanya, Boulos menjadi salah satu nama keluarga dekat Trump yang ditunjuk untuk menjabat pada periode kedua sebagai Presiden AS berikutnya.
Pada Sabtu (30/11), Trump juga mengumumkan penunjukan Charles Kushner, pengusaha terkemuka asal New Jersey, sebagai duta besar untuk Prancis. Charles Kushner adalah ayah dari Jared Kushner, menantu Trump yang sebelumnya menjabat sebagai penasihat senior pada masa kepresidenan.
Di Timur Tengah, para pengamat menilai Boulos memiliki kedekatan dan ikatan dengan kelompok Hizbullah di Lebanon. Ia juga memiliki komunikasi yang baik dengan suku-suku di Lebanon saat ini.
Peneliti dari Century Foundation, Aron Lund, menilai Boulos memang orang yang tepat untuk mempengaruhi kebijakan Timur Tengah AS di bawah kepemimpinan Trump di masa depan.
“Masa lalu politik Boulos di Lebanon tidak memberikan indikasi nyata mengenai visi geostrategis atau bahkan nasional, namun hal itu menunjukkan ambisi dan serangkaian sekutu politik yang akan menonjol di lingkaran Trump,” tulis Lund seperti dikutip dari Reuters. Reuters.
(Reuters/anak)