Jakarta, Pahami.id –
Presiden Amerika Serikat Donald Trump Sangat kritis terhadap bos SpaceX dan Tesla, Elon Muskyang meluncurkan partai politik baru untuk mencocokkan partainya, Republik.
Trump menyerukan keputusan “bodoh”, setelah jutawan teknologi mengatakan dia ingin menantang sistem “satu partai” di Amerika Serikat.
“Saya pikir sangat bodoh untuk membentuk pihak ketiga,” kata Trump kepada wartawan sebelum mengendarai satu angkatan udara untuk kembali ke Washington.
“Amerika Serikat selalu memiliki sistem dua partai, dan memulai pihak ketiga hanya akan menambah kebingungan. Pihak ketiga tidak pernah berhasil. Afp.
Hubungan Trump dan Musk sangat dekat selama periode kampanye pemilihan AS. Musk, yang terkaya di dunia, bahkan menjadi donor politik terbesar Trump dalam pemilihan presiden 2024.
Setelah bertugas di Gedung Putih, Trump juga menunjuk Musk untuk memimpin Kementerian Efisiensi Pemerintah (DOGE) yang baru -baru ini dibentuk selama dua jabatannya.
Namun, sejak Musk memimpin Doge, perbedaan antara keduanya mulai merasakan. Musk tidak setuju dengan Trump sehubungan dengan rencana pengeluaran domestik presiden, yang katanya akan menghilangkan utang nasional AS.
Dia juga bersumpah untuk melakukan segala yang mungkin untuk menggagalkan anggota parlemen yang menyetujui rencana itu meskipun Musk tidak memimpin. Sejak itu, keduanya terus mengkritik satu sama lain terhadap media sosial.
Musk mengundurkan diri dari Doge pada bulan Mei untuk kembali ke fokus penuh pada perusahaannya, setelah Tesla mengalami penurunan penjualan dan citra karena keterlibatannya dalam lingkaran di Trump.
Pada hari Sabtu, Musk mengatakan dia ingin membentuk pesta baru yang disebut “Partai Amerika”. Dia juga bersumpah untuk mendukung setiap politisi yang bisa menjadi penantang utama kader Republik di Kongres.
Dalam unggahan lanjutan tentang kebenaran sosial, Trump mengatakan bahwa Musk telah “keluar dari jalur” dan berubah menjadi “kekacauan sejati dalam lima minggu terakhir.”
Dia menekankan bahwa pendirian pihak ketiga akan menciptakan “kekacauan total dan gangguan.”
Trump juga menegaskan kembali tuduhannya bahwa Musk menoleh padanya karena dia kecewa dengan pemangkasan subsidi mobil listrik dalam anggaran yang diusulkan oleh pemerintahnya. RUU tersebut dapat mempengaruhi bisnis mobil listrik.
Tetapi Musk menekankan bahwa penolakannya terutama karena kekhawatiran atas defisit fiskal dan meningkatkan utang negara yang disebabkan oleh RUU tersebut.
(RDS)