Daftar Isi
Jakarta, Pahami.id –
Perang tarif yang diterbitkan oleh Presiden Amerika Serikat Donald Trump Untuk penemuan sensor mata -mata Rusia Di bagian bawah laut menjadi berita global pada hari Senin (7/4).
Mengikuti berita internasional Flash:
Trump mengancam akan mengekspresikan putaran untuk Cina
Presiden AS Donald Trump mengatakan dia akan menambahkan lonjakan tambahan hingga 50 persen untuk China jika Beijing tidak menarik jawabannya ke negara Paman Sam.
“Selain itu, semua diskusi dengan Cina terkait dengan permintaan pertemuan mereka dengan kami akan dihentikan! Negosiasi dengan negara lain, yang juga meminta pertemuan, akan segera dimulai,” kata Trump dalam unggahan akun media sosial, otorisasi sosial, Senin (7/4).
Sebelumnya, Menteri Keuangan Scott Besent mengatakan lebih dari 50 negara telah memulai negosiasi terkait dengan kebijakan tarif impor yang diumumkan oleh Trump pada hari Rabu (2/4).
Menteri Trump menjelaskan mengapa pulau itu hanyalah isi penguin.
Pemerintah Donald Trump menanggapi sindiran dan lelucon setelah mereka menetapkan tarif timbal balik 10 persen untuk daerah -daerah di dekat Antartika bahwa penguin sepenuhnya diduduki.
Menteri Perdagangan AS, Howard Lutnick, menjelaskan alasan mengapa Trump berteriak kepada pulau -pulau itu dan Kepulauan McDonal di wilayah Antartika yang hanya dihuni penguin.
“Jika Anda tidak memasukkan apa pun dalam daftar, negara -negara yang pada dasarnya mencoba mempertimbangkan -Amerika akan melalui negara -negara ini ke Amerika Serikat,” kata Lutnick dalam acara negara di negara ini CBSSenin (7/4) Indonesia pagi.
Inggris menemukan sensor mata -mata Rusia di dasar laut
Pasukan Inggris telah menemukan sensor Rusia di lautannya yang ia yakini mencoba memata -matai kapal selam nuklir.
Angkatan Laut Kerajaan menemukan beberapa perangkat yang ditanam di dasar laut, sementara beberapa terdampar di pantai, dilaporkan oleh Sunday Times, dikutip dari AfpMinggu (6/4).
Kepala Angkatan Darat dan Intelijen percaya bahwa mereka ditanam untuk mengumpulkan intelijen di empat kapal selam Inggris yang membawa rudal nuklir.
(Tim/RDS)