Berita Trump Mulai Gertak Perang Tarif Impor, Negara Tetangga RI Ikut Cemas

by


Jakarta, Pahami.id

Rencana Presiden Amerika Serikat Donald Trump Menerapkan tarif atau tugas untuk produk asing yang memasuki AS telah membuat negara -negara tetangga Indonesia, Singapura, juga bermain cemas.

Alasannya adalah, niat Trump untuk meningkatkan tarif 10-20 persen pada barang yang diimpor dari semua perdagangan dan tarif 60 persen pada barang-barang Cina kemungkinan akan meledakkan perang dagang 2.0.


Singapura adalah negara yang tergantung pada ekonomi dalam perdagangan, terutama ekspor. Tinjauan baru -baru ini oleh lembaga keuangan Singapura, Singapore Moneter Authority (MAS), menunjukkan bahwa ketegangan perdagangan dapat memengaruhi pertumbuhan ekonomi dan memicu inflasi di Singapura.

Menteri Luar Negeri Singapura Vivian Balakrishnan menyuarakan keprihatinan ini selama sesi Majelis Media Indonesia di Kementerian Luar Negeri Singapura pada hari Selasa (21/1).

Vivian mengatakan partainya tidak ingin Singapura menjadi target tarif oleh AS. Karena, bagaimanapun, Negara Singa memiliki perjanjian perdagangan bebas dengan Amerika Serikat.

“Kami memiliki perjanjian perdagangan bebas dengan AS yang merupakan investor terbesar di Singapura dan memiliki surplus perdagangan dengan AS. Tidak ada alasan AS dikenakan tarif di AS,” kata Vivian.

Namun, Singapura masih akan terpengaruh jika perdagangan global “terpengaruh atau dibagi.”

“Kami adalah tempat yang luar biasa di mana perdagangan kami tiga kali lipat dari PDB. Meskipun kami bukan target khusus, gangguan dalam perdagangan global akan memengaruhi kami,” kata Vivian.

“Itu sebabnya saya hidup larut malam untuk memantau pengumuman global dengan cermat,” katanya.

Dilaporkan dari SelatLaporan MAS terbaru lainnya telah menyatakan bahwa ekonomi kecil dan tergantung seperti Singapura dapat dipengaruhi oleh impor yang lebih mahal. Ini juga akan diperburuk dengan memperlambat pertumbuhan global yang dapat menekan permintaan ekspor.

Kementerian Perdagangan dan Industri Singapura (MTI) meramalkan pertumbuhan produk domestik bruto Singapura (PDB) pada tahun 2025 sekitar 1 hingga 3 persen.

Ini berbeda dari perkiraan PDB 4 persen Singapura.

(BLQ/BAC)