Jakarta, Pahami.id –
Lebih dari 53.010 populasi Palestina di strip Gaza sejak terbunuh sejak itu Israel meluncurkan invasi kejamnya pada Oktober 2023.
Kementerian Kesehatan di Gaza mengatakan bahwa 82 orang tewas dalam serangan Israel dalam 24 jam terakhir, sementara 152 lainnya terluka. Sehingga jumlah cedera menjadi 119.998 dalam serangan Israel.
“Banyak korban masih terjebak di bawah reruntuhan dan di jalan, karena tim penyelamat tidak dapat menghubungi mereka,” kata pernyataan kementerian kesehatan Gaza, mengutip Badan Anadolu.
Pada 18 Maret, Israel melanjutkan serangannya dan melanggar perjanjian gencatan senjata yang telah efektif sejak Januari. Sejak melanggar perang, 2.876 orang telah terbunuh dan 8.000 terluka.
Dilaporkan oleh Reuters, pasukan Israel dikatakan telah memperkuat pemboman dan tempat -tempat angkatan bersenjata di sepanjang perbatasan, meskipun ada tekanan dari dunia internasional.
Pada 5 Mei, Perdana Menteri Benjamin Netanyahu mengatakan tentara Israel berencana untuk melakukan serangan yang diperluas dan intensif terhadap kelompok Hamas. Sampai saat ini, serangan besar telah dilaporkan di kota utara Beit Lahiya dan di kamp pengungsi Jabalian.
Pasukan Israel bahkan menyebarkan brosur di Beit Lahiya, memerintahkan semua warga untuk pergi ke mereka yang tinggal di tenda, tempat penampungan, dan bangunan apa pun.
“Segera pergi ke selatan,” kata brosur itu.
Sebelumnya, Presiden AS Donald Trump, yang mengunjungi tiga negara Timur Tengah, mengakui bahwa krisis kelaparan terjadi di Gaza.
“Kita perlu membantu Palestina, Anda tahu, banyak orang kelaparan di Gaza, jadi kita perlu melihat dari kedua belah pihak,” kata Trump.
(DNA)