Berita Tolak Resolusi PBB soal Palestina, Kenapa Papua Nugini Bela Israel?

by


Jakarta, Pahami.id

Sejumlah negara Pasifik yang salah satunya merupakan tetangga Indonesia yakni Papua Nuginimembela Israel dengan menolak resolusi ultimatum Majelis Umum PBB (PBB) tentang pendudukan Zionis di Palestina.

PBB pada Rabu (18/9) melakukan pemungutan suara untuk menyetujui resolusi yang mendesak Israel mengakhiri pendudukannya di Palestina. Dalam resolusi tersebut, PBB memberikan ultimatum kepada Israel untuk menarik diri dari wilayah Palestina dalam waktu 12 bulan.


“Israel segera mengakhiri kehadiran ilegalnya di wilayah Palestina yang diduduki dan melakukannya paling lambat dalam waktu 12 bulan,” tuntut resolusi tersebut, dikutip Al Jazeera.

Sebanyak 124 negara mendukung resolusi ini. Sedangkan 14 negara menolak dan 43 negara tidak memilih.


Negara-negara yang menolak antara lain Israel, Amerika Serikat, Hongaria, Paraguay, Argentina, Republik Ceko, Malawi, Fiji, Mikronesia, Nauru, Palau, Tonga, Tuvalu, dan Papua Nugini.

Jika melihat daftar negara yang menolak, sebagian besar adalah negara Pasifik. Sikap negara-negara tersebut relatif sama setiap kali PBB melakukan pemungutan suara mengenai konflik Israel-Palestina.

Pada bulan Mei lalu, misalnya, ketika Majelis Umum PBB mengeluarkan resolusi yang mendorong Dewan Keamanan PBB untuk mempertimbangkan kembali keanggotaan Palestina di PBB, negara-negara Pasifik menolak keputusan tersebut.

Papua Nugini adalah salah satu negara Pasifik yang menolak resolusi tersebut, sehingga memperkuat posisi konsisten mereka terhadap Palestina.

Mengapa negara Papua Nugini dan Pasifik tidak pro-Palestina dan malah memihak Israel?

Menurut Ian Wilson, pakar politik dan keamanan internasional dari Murdoch University Australia, negara-negara Kepulauan Pasifik sangat membela dan mendukung Israel karena mereka memandang Yahudi sebagai umat pilihan Tuhan.

Anggapan ini umumnya sudah mendarah daging di kalangan umat Kristen Injili. Menurut Ian, bagi penganut aliran ini, Israel bahkan dipandang sebagai “tanah suci”.

Jadi mendukung Israel sama dengan melindungi tanah suci. Ini ada konsekuensinya di tingkat pemerintah, kata Ian CNNIndonesia.com13 Mei lalu.

Ian juga mengatakan, negara-negara Kepulauan Pasifik berada di bawah pengaruh Amerika Serikat yang merupakan sekutu utama Negara Zionis. Akibatnya, apapun keputusan yang diambil Washington akan diikuti oleh negara-negara kecil tersebut.

Pengamat Timur Tengah dari Universitas Indonesia, Yon Machmudi juga mengatakan, posisi negara-negara Pasifik terkait konflik Israel-Palestina sangat bergantung pada Amerika Serikat.

Menurut Yon, negara-negara tersebut akan mengikuti langkah AS karena memiliki ikatan politik yang begitu erat. Selain itu, mereka juga mempunyai hubungan ekonomi yang “khusus” dengan Israel sehingga tidak mungkin mengambil posisi yang merugikan Zionis.

Jadi otomatis mereka mendukung Israel dan menolak Palestina, kata Yon CNNIndonesia.com.

Pandangan serupa juga disampaikan Pengamat Hubungan Internasional Universitas Padjadjaran, Teuku Rezasyah. Menurut Rezasyah, negara-negara di Pasifik merupakan kelompok negara yang setia kepada AS, Inggris, dan Australia.

Mereka menerima bantuan ekonomi, pendidikan dan pemerintahan yang luar biasa dari negara-negara besar ini.

“Empat negara di Pasifik Selatan juga diawasi secara khusus oleh Amerika Serikat agar tidak masuk dalam wilayah pengaruh China yang kini memberikan paket ekonomi yang sangat menarik,” kata Rezasyah kepada CNNIndonesia.com.

(blq/dna/rds)